SMSI Peringati World Press Freedom Day Dengan Cara Webinar

Jakarta, Sorotsultra.com – Pengurus SMSI pusat bakal menggelar kegiatan peringatan Hari Kebebasan Pers se-Dunia dengan cara Webinar pada Jumat, 8/5/2020 mendatang.

Langkah itu diambil mengingat situasi belum memungkinkan akibat pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) masih mengancam kesehatan manusia.

Peringatan World Press Freedom Day (WPFD) yang biasa diperingati pada 3 Mei setiap tahun di seluruh dunia ini terbilang sepi, termasuk di Indonesia. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang menjadi payung organisasi 600 perusahaan media siber di Indonesia juga mengalihkan kegiatan perayaan Hari Kebebasan Pers se-Dunia.

“Kami sudah merencanakan dengan matang peringatan hari kebebasan pers ini karena kami sangat menaruh perhatian dengan kebebasan pers. Tapi harus bagaimana lagi situasi tidak memungkinkan,” kata Ketua Umum SMSI Firdaus. Senin, 4/5/2020.

Ketua Umum SMSI, Firdaus.

Namun demikian kata Firdaus, SMSI tidak menyerah. Kegiatan peringatan Hari Kebebasan Pers se-Dunia tetap diselenggarakan dengan cara lain, yakni Webinar pada Jumat, 8 Mei 2020 mendatang, dengan mengundang nara sumber dari Ketua Dewan Pers M. Nuh, dan Dewan Penasehat SMSI Dr. Ir. M. Hatta Radjasa, didampingi ketua SMSI Firdaus, dan akan diikuti para pengurus SMSI Pusat dan Daerah.

Baca Juga :  SMSI Mendorong Konstituen Punya Keterwakilan di Dewan Pers

Sementara itu, Konferensi Kebebasan Pers Dunia (World Press Freedom Conference/WPFC) 2020 yang senyogianya diselenggarakan pada 22 hingga 24 April di Den Haag, Belanda terpaksa mengalami penundaan hingga Oktober 2020.

“Rencananya digelar kembali pada 18-20 Oktober mendatang. SMSI juga turut diundang. Kami memahami penundaan kegiatan WPFC karena COVID-19,” kata Ketua Kontingen SMSI Pusat ke WPFC 2020, Mercys Charles Loho, Senin, 4/4/2020.

Meskipun mengalami penundaan pada bulan Oktober 2020, kata Loho, perwakilan SMSI akan tetap hadir dalam WPFD di Belanda karena ini menjadi momentum perayaan bersama Hari Kebebasan Pers se-Dunia.

Keputusan penundaan WPFC 2020 yang dipusatkan di Belanda bersama UNESCO itu diambil setelah Kementerian Luar Negeri Belanda berkonsultasi dengan UNESCO.

Konferensi Kebebasan Pers se-Dunia di Belanda menurut rencana akan dihadiri lebih dari 1.000 peserta terdaftar untuk mengikuti 60 sesi yang telah dijadwalkan selama tiga hari.

Acara ini memberi kesempatan kepada jurnalis, perwakilan masyarakat sipil, otoritas nasional, akademisi, dan masyarakat luas untuk membahas tantangan permasalahan yang muncul seiring tuntutan kebebasan pers dan keselamatan jurnalis serta bekerja bersama mengidentifikasi solusi.

Baca Juga :  Gelar Apel ‘Mantap Brata Anoa 2018’ Di Lapangan SSDC Ex MTQ Kendari

Kegiatan serupa pernah dilakukan di Jakarta tahun 2017 dan Indonesia sukses sebagai tuan rumah Hari Kebebasan Pers se-Dunia. (RED)