KBST Rancang Kampung Bahasa di Desa Tambosupa, Konawe Selatan

Konawe Selatan, Sorotsultra.com-Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (KBST), Uniawati, dan rombongan berkunjung ke Desa Tambosupa, Konawe Selatan, Ahad, 7 Agustus 2022.

Kunjungan tersebut sebagai langkah penjajakan KBST untuk merancang Kampung Bahasa di Desa Tombasupa.

“Kunjungan ini sebagai sarana silaturahmi antar kedua lembaga, selain itu dalam rangka penjajakan untuk merancang Kampung Bahasa pasca Desa Tombasupa ditetapkan sebagai juara dalam Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022,” kata Kepala KBST Uniawati.

“Nantinya, jika Desa Tambosupa jadi sebagai Kampung Bahasa, kami akan melakukan pembinaan terhadap pemerintah desa dan masyarakatnya sehingga dapat menjadi percontohon bagi desa-desa lain, terutama dalam hal (kegiatan) kebahasaan dan kesastraannya,” jelas Uniawati.

Tidak hanya itu, Kepala KBST juga memberikan penjelasan bahwa kebahasaan tidak melulu soal penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi juga mengenai pelestarian bahasa daerah yang ada di Desa Tambosupa.

Warga desa yang sebagian besar berbahasa Tolaki diharapkan dapat juga sebagai percontohan mengenai bagaimana revitalisasi bahasa daerah bisa sejalan dengan pengutamaan bahasa negara. “Mungkin selain penanda yang menggunakan bahasa daerah, perlu juga ditambahkan bahasa Indonesianya sehingga masyarakat umum paham maksud tulisan di penanda tersebut,” tambah Kepala KBST.

Baca Juga :  Jurnalisme Profetik dan Misi Suci Firdaus

Selain itu, KBST juga bisa melakukan pembinaan literasi di desa ini. Sebagai lembaga di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), KBST juga terus mendorong pelaksanaan Gerakan Literasi Nasional (GLN) melalui kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi di KBST.

“Penggalakan GLN oleh KBST ini juga dibantu oleh Duta Bahasa Sulawesi Tenggara, yaitu generasi muda yang mendapat pembimbingan khusus oleh KBST, terutama dalam bidang kebahasaan dan kesastraan. Dalam kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek membagi literasi dasar menjadi enam, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Desa Tambosupa yang didampingi Sekretaris Desa, Arifudin dan para perangkat desa menyampaikan ucapan terima kasih dan menyambut baik tawaran ini.

“Terima kasih kepala KBST atas kunjungannya di desa kami, kami berharap Kampung Bahasa di Desa Tombasupa segera direalisasikan dan kegiatan kebahasaan di kampung kami secara kontinu dan tetap terus berkoordinasi dengan pemerintah desa sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh semua elemen masyarakat,” pintanya. (RED)