GMNI Muna Harap KPU dan Badan Adhoc Jaga Integritas di Pilkada 2024

Muna, Sorotsultra.com-Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Muna berharap agar KPU dan badan adhoc tetap menjaga integritas dan profesionalisme di Pilkada 2024 di Muna.

Setelah sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna melantik 110 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Prosesi pengambilan sumpah jabatan ini digelar di salah satu hotel di Kota Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Ketua DPC GMNI Muna, Ruslan menghimbau anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) yang telah dilantik agar menjaga integritas, profesionalitas selama momen pemilihan kepala daerah serentak tahun ini.

“Meski hanya delapan bulan bertugas, tapi sangat menentukan masa depan Kabupaten Muna lima tahun mendatang. Karenanya, sangat diharapkan, yang diambil sumpah dan fakta integritas dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan benar,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5).

Integritas dan profesionalisme ini mudah diucapkan lanjutnya, akan tetapi susah diimplementasikan dengan tindakan di lapangan.

“Olehnya itu, menjadi penting untuk selalu menjaga koordinasi dan komunikasi agar apa yang kita lakukan sesuai dengan tahapan Pilkada 2024, dan marwah KPU tetap terjaga,” tegasnya.

Baca Juga :  Lurah Anggilowu Hery, S.Si,. M.Si, Apresiasi Budaya Gotong Royong Warganya di RT 12, RW 04

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi DPC GMNI Muna Fandi menjelaskan, dinamika Pilkada saat ini tentu sangat dinamis. Hal itu disebabkan relasi sosial antara pemilih dan calon yang begitu tak berjarak.

“Karena itu anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dituntut untuk bekerja secara profesional,” ujarnya.

Selain itu, anggota PPK juga harus memahami kelembagaan KPU yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.

“Kita harap penyelenggara berkolaborasi dengan semua pihak untuk menyukseskan pemilihan bupati (Pilbup) Muna di bulan November mendatang,” harapnya.

Apa lagi Pilkada hanya sebagai sarana dan instrumen untuk memilih pemimpin. Jika memilih jalan politik sebagai panggilan nurani dan pengabdian, maka tak mesti juga harus menggunakan cara yang tidak bijak dan membuat polarisasi di tengah masyarakat. (RED)

Komentar