Panitia Workshop Mencari Peran Jurnalis untuk Pengurangan Risiko Bencana Diduga Tidak Profesional, Erik: Air Mineral Saya Beli Sendiri

Kendari, Sorotsultra.com-Acara workshop mencari peran wartawan/jurnalis untuk pengurangan risiko bencana yang diselenggarakan oleh Yayasan Skala Indonesia meninggalkan kesan tak elok. Pasalnya 2 wartawan dari media online lokal mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan, Jumat (13/10/23).

Kedua wartawan ini bukannya menerima pelayanan yang baik sebagai tamu, malah pihak panitia terkesan menyepelekan. Hal itu dialami kedua wartawan dari media online sorotsultra.com dan halosultra.com pada saat akan santap siang. Karena haus keduanya berinisiatif mencari air mineral untuk diminum. Namun, saat meminta air mineral dari salah satu pelayan warung Kopi Kita I dengan spontan pelayan tersebut mengatakan mau dicatat dulu.

Mendengar pernyataan itu sontak membuat wartawan sorotsultra.com kaget, lalu berdiri kemudian mengeluarkan kalimat kalau mau dicatat dulu saya bayar memangmi air mineralnya.

“Saya kaget dan heran, ko‘ saya mau ambil air mineral dari baki pelayan malah saya disampaikan harus dicatat dulu. Perlakuan seperti ini sungguh sangat merendahkan profesi wartawan. Sedangkan saya ketempat ini berdasarkan undangan resmi pihak penyelenggara,” tutur Irham dengan nada kesal.

Baca Juga :  Milad Wanita Islam Ke-61 Yogyakarta, Kontingen Sulawesi Tenggara Terbanyak se-Indonesia

Dijelaskannya, selama ini setiap mengikuti kegiatan baik itu skala regional maupun nasional belum pernah terjadi hal seperti ini. Hanya gegara air mineral saja kita diabaikan.

“Heran sebenarnya, masa pihak panitia tidak bisa menyediakan air mineral untuk tamu undangan. Acara ini kan levelnya nasional,” tanyanya.

Kalaupun anggarannya terbatas, masa iya hanya persoalan air minum tidak bisa disediakan oleh pihak panitia.

“Sulit diterima dengan akal sehat, hanya perkara air mineral panitia tidak bisa menyediakan untuk para peserta,” tuturnya menyayangkan.

Sementara itu, wartawan halosultra.com, Erik Lerihardika mengaku sangat kesal dengan pelayanan panitia penyelenggara workshop yang tidak manusiawi. Sehingga, air mineral yang saya minum akhirnya saya beli sendiri.

“Sok-sok juga buat kegiatan baru perkara air mineral saja tidak bisa disiapkan, seperti saja saya tidak bisa beli,” ujar Erik dengan wajah murka.

Dikonfirmasi terpisah, penanggungjawab Warung Kopi Kita Robert menjelaskan, pihaknya sudah menjelaskan kepada pihak panitia workshop bahwa paket yang mereka sediakan tanpa air mineral.

Baca Juga :  Pemkot Kendari Bersama DPRD Kota Kendari Mendorong Pembentukan Kecamatan Nambo

“Jadi, paket yang diambil pihak panitia workshop itu tanpa air mineral,” jelas Robert kepada Sorotsultra.com, Jumat (13/10) sore.

Untuk diketahui, kegiatan workshop tersebut masih menjadi rangkaian kegiatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ke-XI tingkat Nasional Tahun 2023 yang dipusatkan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (RED)