Luwu Timur, Sorotsultra.com–Tim SAR gabungan berhasil menemukan seorang pencari kayu gaharu di hutan Larona inisial AFN (44) dalam keadaan selamat.
Korban AFN dilaporkan hilang pada Senin 4/10/2021 sekitar pukul 06.45 WITA ketika mencari kayu gaharu di hutan Larona Kabupaten Luwu Timur.
“Pada hari Jumat 1 Oktober 2021 pagi, korban menuju hutan Larona untuk mencari kayu gaharu. Namun hingga pukul 17.00 WITA korban belum juga kembali di kediamannya,” kata Humas Basarnas Kendari Wahyudi Selasa 5/10/2021.
Diliputi rasa khawatir kepada korban, maka pihak keluarga berinisiatif melakukan pencarian namun hasilnya nihil. Selang dua hari kemudian korban belum juga pulang ke rumah, lalu pihak keluarga melaporkan ke pemerintah desa Tinampu.
“Pada hari Senin 4/10/2021 sekitar pukul 06.45 WITA, Command Center Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari menerima informasi dari Kades Tinampu Syamsudin yang melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia (KMM) terhadap seorang pencari kayu gaharu di hutan Larona Kabupaten Luwu Timur yang masih masuk dalam wilayah kerja KPP Kendari,” imbuh Wahyudi.
Setelah menerima laporan tersebut tim rescue unit siaga SAR Sorowako bersama tim rescue pos SAR Kolaka pada pukul 07.00 WITA diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR. Tim dibagi menjadi tiga kelompok. Tim pertama menyisir bantaran sungai pongkeru dengan menggunakan longboat. Tim kedua menyisir hutan Larona jalur Pongkeru dan Tim 3 menyisir hutan Larona jalur Porehu.
“Alhamdulillah pukul 18.00 WITA, Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat di desa Pongkeru, selanjutnya dilakukan proses evakuasi dengan menggunakan longboat untuk menyeberangi sungai Pongkeru menuju desa Karebbe, selanjutnya korban dievakuasi menggunakan rescue car dan tiba di rumah korban pada pukul 20.00 WITA dan langsung diserahterimakan kepada pihak keluarga,” tutup Wahyudi.
Adapun unsur yang terlibat dalam pencarian korban terdiri dari, Rescuer Unit Siaga SAR Sorowako, Rescuer Pos SAR Kolaka, TRC Luwu Timur, Damkar Luwu Timur, Mori Dive Club, Opa Verbeck, SAR Kanigara, SAR Maleo, masyarakat sekitar dan keluarga korban. (RED)
