Tambang Tutup, Ratusan Warga di Wawonii Mengadu ke Bupati

Konkep, Sorotsultra.com-Ratusan warga masyarakat dari beberapa desa di Konawe Kepulauan menggelar aksi demonstrasi di kantor Bupati Konkep, Senin 23/10.

Aksi demonstrasi ini imbas dari penghentian sementara aktivitas PT Gema Kreasi Perdana di Kabupaten Konawe Kepulauan yang berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan.

Adapun yang menjadi tuntutan massa aksi yakni mendesak Pemda serta DPRD Konkep segera mengambil langkah cepat agar perusahaan bisa kembali beroperasi seperti sedia kala.

“Kami minta Pemkab Konawe Kepulauan bersama DPRD untuk memikirkan nasib karyawan yang telah di PHK akibat pemberhentian sementara aktivitas PT Gema Kreasi Perdana,” tekan Marlion dalam orasinya di lapangan TPI Langara.

Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan oleh PT GKP sangat berdampak pada pertumbuhan perekonomian masyarakat khususnya warga lingkar tambang.

“Ratusan orang karyawan yang di PHK oleh perusahaan merupakan putra dan putri Konkep yang telah lama bekerja. Adanya penghentian sementara aktivitas PT GKP mereka harus menanggung akibatnya,” kata Marlion menegaskan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Profesi, HMJ Keperawatan Universitas Mandala Waluya Gelar Seminar Nasional

Lebih lanjut dia mengatakan, Wawonii sangat membutuhkan investasi, tanpa investasi Kabupaten Konawe Kepulauan tidak akan bisa berkembang dan bersaing dengan Kabupaten lain di Sulawesi Tenggara.

“Kehadiran investasi, selain mampu menyerap tenaga kerja juga dapat menekan angka pengangguran, dan ini sudah terbukti dengan kehadiran investasi di sektor pertambangan di Wawonii mampu menyerap ribuan tenaga kerja yang notabene warga Wawonii,” ujarnya.

Sehingga, atas dasar itu kami yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa dan Masyarakat Wawonii (PMMW) mendukung penuh presensi investasi pertambangan dan investasi lainnya serta mendukung RTRW Konkep Nomor 02 Tahun 2021.

“Kami mendukung penuh PT Gema Kreasi perdana untuk kembali beroperasi, sehingga lapangan kerja bagi masyarakat bisa terwujud, serta nasib karyawan yang terkena PHK akibat dihentikannya kegiatan operasional PT GKP bisa kembali bekerja seperti sedia kala.

Dalam orasinya, Marlion juga mengecam oknum-oknum yang sering mengatasnamakan masyarakat Wawonii untuk menolak kehadiran investasi di Kabupaten Konawe Kepulauan.

“Jangan selalu mengatasnamakan kepentingan masyarakat,” ujarnya. (RED)