Dandim 1417/Kdi Dianugerahi Gelar Langgai Tenggabawo Tamalakino Lipu

Konawe, Sorotsultra.com – Lembaga Masyarakat Adat Tolaki Sulawesi Tenggara (MAT Sultra), memberikan gelar kehormatan kepada Dandim 1417/Kdi, Letkol CPN Fajar Lutvi Haris Wijaya, ‘Langgai Tenggabawo Tamalakino Lipu’ yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia, Ksatria Pesohor Pelindung Negeri. Sabtu,10/8/2019.

Prosesi upacara penganugerahan gelar adat ini berlangsung di Rumah Adat Meluhu, yang berada di Kecamatan Meluhu, Kabupaten Konawe, di pimpin langsung oleh Kepala Lembaga Masyarakat Adat Tolaki, Ajemain Suruambo dan turut disaksikan seluruh tetua adat MAT Sultra.

Ketua MAT Sultra, Ajemain Suruambo menjelaskan, Pemberian gelar adat ini kepada Letkol CPN Fajar Lutvi Haris Wijaya karena telah memberikan banyak sumbangsih bagi masyarakat Tolaki, sejak menahkodai Kodim 1417/Kdi.

“Kontribusi nyata tersebut di tunjukkan pada saat menangani bencana banjir bandang yang melanda Kab. Konawe, Konawe Utara dan Konawe Selatan beberapa waktu yang lalu, dengan turun langsung membantu masyarakat saat bencana dan pasca bencana, bahkan sampai tidur di tempat pengungsian,” katanya.

“Dengan diberikannya gelar adat ini, bisa memberikan nuansa kekeluargaan untuk semakin dekat dan menyatu bersama masyarakat, khususnya dengan masyarakat Tolaki dan masyarakat dari suku dan etnis lainnya yang ada di Bumi Konawe secara umum,” tambah Ajemain.

Baca Juga :  SMSI Menyerukan Independensi Media Dalam Pesta Demokrasi

Dandim 1417/Kdi Letkol CPN Fajar Lutvi Haris Wijaya saat di temui usai upacara pemberian gelar adat menuturkan, sangat mengapresiasi setinggi-tingginya atas kepercayaan yang di amanahkan gelar adat dari MAT Sultra.

“Ucapan terima kasih tak terhingga atas keparcayaan masyarakat Tolaki, amanah ini akan kami pegang teguh dengan penuh tanggung jawab, dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang kami miliki, sehingga sinergitas masyarakat Tolaki dan TNI bisa lebih padu lagi,” ungkap Dandim.

“Sayapun mengangumi masyarakat Suku Tolaki yang luar biasa dalam menerima para pendatang, hal ini merupakan ajaran dari para leluhur Suku Tolaki yang tetap di pegang teguh hingga kini, seperti sistem hukum kalosara, sistem ekonomi mondau, walaka dan aepe,” imbuhnya.

Menurutnya, nilai-nilai leluhur harus tetap kita jaga, dengan menghormati para leluhur, agar kehidupan menjadi seimbang serta setiap hambatan bisa diatasi dengan belajar dari para leluhur. (RED)