Dialog Kebangsaan Mengisi Kegiatan Harlah NU ke-92

Kendari, Sorot Sultra – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) Ke-92, Pengurus Wilayah (PW) NU Sulawesi Tenggara (Sultra), menyelenggarakan dialog kebangsaan dengan mengambil tema, “Merajut Perbedaan, Mengokohkan Kesatuan Bangsa untuk Kedamaian”, bertempat di Aula Tamalaki Korem 143/ HO, Sabtu (17/2/2018).
 
Ketua PWNU Sultra, K.H. Drs.Muslim, M.Si, memaparkan, “Nahdlatul Ulama (NU) yang lahir pada tanggal 31/1/1926, telah berkomitmen untuk membangun nuansa keagamaan dan kebangsaan di Republik ini, karena para ‘Founding Father’ menyadari, bahwa kedua hal itu tak bisa dipisahkan satu sama lain (simbiosis mutualisme)”.
 
“Maka dari itu, tugas para Ulama NU adalah melindungi Negara dari upaya radikalisme, sekularisme, dan membendung pemikiran-pemikiran radikal lainnya yang dapat memecah-belah persatuan di rumah yang kita cintai ini”.
 
Selanjutnya dikatakan, “Dialog Kebangsaan hari ini merupakan acara puncak Harlah NU ke-92, dimana sebelumnya kami mengadakan bakti sosial pembagian sembako di beberapa pondok pesantren, dan kegiatan hari ini bertujuan untuk membendung pemikiran-pemikiran yang berniat menghilangkan Ideologi Pancasila”.
Foto Bersama Dalam Acara Harlah NU ke-92
“Oleh karena itu, kami mengundang stake holder terkait, baik itu dari BIN Daerah (BINDA) Provinsi Sultra, Polda, Korem 143/HO, Universitas Haluoleo, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sultra, Majelis taklim, tokoh masyakat dan Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS)”. pungkasnya.
 
Kapolda Sultra yang diwakili oleh Dir. Intelkam Polda Sultra, mengatakan, “Bangsa kita telah dibangun dengan susah payah, maka sudah saatnya kita jaga dengan sepenuh hati tanpa melihat lagi perbedaan suku, agama dan ras, agar nilai ukhuwah wathaniah bisa terjalin dengan paripurna.
 
“Oleh karena itu, Polda Sulawesi Tenggara melakukan pendekatan dengan 3 strategi, yaitu antisipasi, preventif dan strategi penegakan hukum, sehingga tercipta nuansa sosial kemasyarakatan dalam bingkai kebhinnekaan,” ungkap Kombes. Pol. Hartoyo, S.IK.
 
Lebih lanjut Kabag Ops yang mewakili Ka. Binda Sultra, Kolonel Inf. Amirullah mengatakan, “Peran BIN Daerah Sultra yaitu mencegah sedini mungkin segala potensi konflik dan gangguan yang akan mengancam kedaulatan Negara, apalagi dengan makin berkembangnya teknologi saat ini, hingga menghadirkan model perang gaya baru yang semakin kompleks, dan sudah masuk ke semua lini, baik itu sosial, budaya, ekonomi, politik, pendidikan dan pertahanan”.
 
“Maka sesuai amanah Undang-Undang, BIN berupaya merangkul seluruh stake holder, dan mengidentifikasi persoalan agar tidak menimbulkan kegaduhan yang lebih luas di masyarakat”.
 
Ketua Panitia Harlah PWNU Sultra ke – 92,  Muh. Syafruddin, S.Ag, M.Pdi, berharap, “Dengan dilaksanakannya dialog kebangsaan ini, kita dapat mengedepankan cita rasa kebersamaan, tanpa dicampuri oleh kepentingan sesaat”. (RED)
Baca Juga :  Massa Kembali Gelar Aksi Bela Rohingya di Kedubes Myanmar

Komentar

Berita Terkait