Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina yang Tewaskan 3 Yahudi

Jakarta, CNN Indonesia Tentara Israel menghancurkan rumah Omar al-Abed, seorang warga Palestina pelaku penusukan tiga warga Yahudi pada 21 Juli lalu. Insiden penusukan itu terjadi di tengah bentrokan antara umat Muslim dan tentara Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, Jerusalem, pertengahan Juli lalu.

Militer mengonfirmasi pembongkaran rumah Abed yang terletak di Tepi Barat, tepatnya desa Kobar. Warga melaporkan sejumlah kendaraan militer dan buldoser mulai menghancurkan rumah berlantai dua itu pada Rabu (16/8), sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat.

Dalam beberapa minggu terakhir, otoritas Israel juga telah menangkap ayah, ibu, serta tiga saudara Abed. Keluarga Abed dianggap mengetahui bahwa pria berusia 19 tahun itu hendak melakukan penyerangan dan gagal mencegahnya. Sebab, sebelum menggencarkan aksinya, Abed sempat menyebut Al Aqsa dan mati syahid dalam unggahannya di Facebook.

Sementara itu, Abed sendiri telah ditahan kepolisian Israel. Dia sempat tertembak tak lama setelah menggencarkan serangannya. Aksi Abed ini terjadi saat situasi keamanan di Jerusalem memanas, menyusul cekcok antara Muslim Palestina dan aparat keamanan Israel di Al Aqsa hingga berbuntut aksi kekerasan hingga menewaskan tuju orang Palestina.

Baca Juga :  FORMAT Sultra Menduga PT. Bososi Pratama Melakukan Penambangan Ilegal

Bentrokan sebelumnya dipicu aksi penembakkan dua polisi Israel oleh pelaku yang merupakan warga Arab Israel di sekitar kompleks masjid pada 14 Juli. Meski ketiga pelaku tewas dalam pengejaran polisi, otoritas Israel semakin memperketat pengamanan kompleks Al Aqsa, salah satunya dengan memasang alat detektor logam di gerbang masjid.

Umat Muslim di sekitar masjid menolak pemasangan alat pengamanan itu yang dianggap sebagai pembatasan kegiatan beribadah. Mereka akhirnya menggelar aksi protes dengan mendirikan salat berjamaah di halaman masjid selama hampir dua minggu. Kisruh di kompleks Al Aqsa ini tak lepas dari perhatian dunia Islam. Sejumlah negara dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Indonesia dan Turki mengecam pembatasan kegiatan beribadah tersebut, meminta otoritas Israel menanggalkan detektor logam dari gerbang masjid. Dilansir AFP, bentrokan pun mereda setelah Netanyahu mencopot alat pendeteksi logam tersebut.

Sumber : Riva Dessthania Suastha , CNN Indonesia

Komentar