2 WNA Cina Pemilik Perusahaan Trading Diduga Terlibat Kasus Mandiodo Gate, Imigrasi Kendari: Belum Tahu

Kendari, Sorotsultra.com-2 warga negara asing (WNA) asal Cina bernama Li Renhua dan Mu Yuhui masing-masing memiliki saham 70 dan 30 persen di PT Rasih Cahaya Bintang Mineral (RCBM), Jumat (10/5). 

Perusahaan tersebut diduga kuat terlibat dalam kasus “Mandiodo Gate” yang saat ini tengah ditangani pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara. 

Keterlibatan PT RCBM selaku perusahaan trading itu terkuak setelah disuarakan oleh puluhan massa yang tergabung dalam organisasi Merah Putih Berkibar Indonesia (MPB Indonesia) saat berunjuk rasa di kantor Kejati Sultra pada Senin, 29 April 2024.

“Bagi WNA yang memiliki KITAS Investor tidak memiliki wilayah kerja, jadi di mana saja bisa melakukan usaha,” ujar Kasubsi Teknologi Informasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari, Muhammad Keti saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (7/5/24) pagi. 

Saat wartawan media ini menanyakan apakah kedua WNA Cina ini terdaftar memiliki KITAS Investor, Muhammad Keti mengatakan belum bisa memastikan. 

“Belum bisa memastikan apakah kedua WNA Cina terdaftar sebagai pemilik KITAS Investor. Yang punya wewenang Kepala Seksi Inteldakim (Intelijen dan Penindakan Keimigrasian), Pak Mongin,” kilahnya. 

Baca Juga :  Petaka Pencari Gaharu di Hutan Larona, Tim SAR Gabungan Lakukan Evakuasi

Kasus ini seakan memberikan gambaran nyata betapa leluasanya para WNA asal Tiongkok melakukan apapun di negara ini. 

Bagaimana tidak, para stakeholder terkait baik itu di pusat terlebih lagi di daerah seolah tidak bisa berbuat banyak atas perbuatan melawan hukum yang telah diperbuat oleh WNA Cina di Indonesia. 

Anehnya lagi, instansi yang diberikan kewenangan oleh negara terkesan tutup mata dan tidak mau peduli atas kesewenang-wenangan para WNA Cina di Indonesia. Lalu, kewenangan itu harus diserahkan kemana? 

Ataukah jangan-jangan kepercayaan negara dan masyarakat Indonesia telah digadaikan demi kepentingan pribadi dan golongan. Sungguh miris. Kemana titah para pahlawan kemerdekaan Indonesia? Kemana slogan Cinta Tanah Air, NKRI Harga Mati? (RED) 

 

Komentar