Alhamdulillah, PT GKP Terus Dorong Percepatan Pemulihan Air Bersih di Wilayah Lingkar Tambang

Wawonii, Sorotsultra.com-Berkembangnya tuduhan bahwa aktivitas pertambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) sebagai penyebab utama keruhnya sumber mata air di Rokoroko, pihak perusahaan membantah hal tersebut, Selasa (11/7).

Manajemen PT GKP menjelaskan bahwa dari hasil pengecekan lapangan dengan melibatkan ahli hidrologi dan pemerintah setempat serta masyarakat desa, didapati penyebab sumber utama keruhnya air karena adanya peningkatan curah hujan di Kabupaten Konawe Kepulauan, yang tengah dalam fase peralihan musim.

Kondisi ini mendorong curah hujan dengan intensitas tinggi ke beberapa wilayah di Wawonii. Curah hujan tinggi ini membawa serta lapisan tanah permukaan, ditambah pula banyaknya anak sungai yang kering saat musim kemarau, menjadi penuh ketika hujan datang. Akibatnya, semua lapisan tanah permukaan tersebut, mengarah ke sungai besar bahkan juga menerobos sampai ke sumber-sumber air bersih warga.

Dua desa di Rokoroko Raya, yakni Desa Sukarela Jaya dan Desa Dompodompo dengan sumber mata air yang sama mengalami kekeruhan.

“Memang masalah air ini adalah masalah yang sangat vital, sehingga kita perlu melakukan antisipasi dan mencari jalan alternatif agar kebutuhan air bersih warga tidak kekurangan,” ujar Kepala Desa Sukarela Jaya, Samaga yang turut ikut dalam berbagai upaya pemulihan air bersih.

Baca Juga :  Warga Desa Ambesea Diterkam Buaya saat Mandi di Sungai, Basarnas Lakukan Pencarian

Lebih lanjut, Samaga menjelaskan, dengan berbagai upaya yang dilakukan bersama perusahaan, kebutuhan air bersih warga sudah bisa terpenuhi.

Perusahaan telah membantu melalui penyediaan water truck dengan kapasitas 5 ribu dan 8 ribu Liter untuk menyalurkan air bersih ke rumah-rumah warga, pembuatan sumur bor dan tendon penampungan air bersama warga. Pihak perusahaan bersama dengan masyarakat juga mencari sumber air alternatif, dengan harapan bila hujan seperti ini terjadi lagi selalu ada sumber air alternatif.

Dia juga menghimbau semua pihak untuk tetap tenang dan bijak menanggapi berbagai informasi yang beredar di luar sana. Kondisi aktivitas di desa tetap berjalan normal. Kondisi air konsumsi dan air sungai di Wawonii Tenggara perlahan sudah mulai membaik. Namun, proses perbaikan dan mitigasi masih terus berjalan hingga sekarang. Apalagi musim hujan di Pulau Wawonii terbilang cukup panjang. Biasanya, musim hujan mulai datang sejak Mei sampai akhir Agustus. Karenanya, upaya mitigasi belum berhenti dan terus dilakukan.

Penegasan serupa juga disampaikan Camat Wawonii Tenggara, Iskandar. “Itu tidak benar, tidak terjadi (pencemaran). Saya selalu memantau di seluruh wilayah Wawonii Tenggara di mana tambang itu ada air itu tidak berubah. Jika pencemaran terjadi, pasti saya sendiri yang langsung mengkritisi pihak perusahaan karena konsumsi masyarakat di sini sepenuhnya berasal dari sungai-sungai kecil dan besar,” ujar Iskandar.

Baca Juga :  Tiga Mahasiswa Fakultas Tehnik UHO Ciptakan Solusi Pengukur Debit Air yang Efektif dan Efisien

Lebih jauh dia menegaskan, saat musim hujan datang, wajar jika air keruh karena tercampur dengan aliran air dari permukaan tanah. Sebelum ada tambang pun sudah seperti itu. Namun, ketika hujan sudah reda, sungai akan kembali jernih. Sehingga lanjut dia, rumor terkait adanya pencemaran lingkungan sama sekali tidak terjadi.

Apresiasi terhadap langkah cepat PT GKP dalam menangani persoalan air bersih yang dialami warga di dua desa di Rokoroko Raya ini juga disampaikan Wakil Bupati Konawe Kepulauan, Andi Muhammad Luthfi. Menurut dia, hal ini membuktikan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. “Kita mengapresiasi atas apa yang dilakukan perusahaan. Menangani persoalan yang sedang dihadapi, sekaligus juga melakukan antisipasi dan mitigasi untuk jangka panjang,” ujar Wakil Bupati Konkep. (RED)