Distanak Sultra Gelar Rakor Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP)

Kolaka Timur, Sorotsultra.com-Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Distanak Sultra) melalui Bidang Penyuluhan menggelar kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), di Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Ahad, 10 September 2023.

Acara rakor SIMURP ini berlangsung selama dua hari. SIMURP merupakan proyek yang bersumber dari Loan Agreement antar Pemerintah Indonesia dengan World Bank (WB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pengelolaannya ada pada lintas empat Kementerian dan Lembaga yaitu Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pertanian.

Tujuan proyek SIMURP adalah optimalisasi dan modernisasi layanan sistem irigasi yang efektif, efisien dan berkelanjutan.

Proyek SIMURP dimulai 2019 sampai 2024. Pada 2019, akan dimulai dengan pelaksanaan Training of Master (TOM) bagi para petugas yang berasal dari berbagai profesi antara lain Dosen (dari Polbangtan), Widyaiswara, Penyuluh Pertanian/KJF Provinsi, dan Penyuluh Pertanian/KJF Pusat.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra yang diwakili Kabid Penyuluhan Dr. Ir. Mazhfia Umar, M.M membuka secara resmi kegiatan rakor SIMURP Komponen A.

Baca Juga :  Berikut Hasil Rakernas SIWO PWI Pusat

Dalam sambutannya dia mengatakan bahwa  teknologi yang ada di SIMURP yang telah di aplikasikan bisa diterapkan di sentra produksi SK kawasan. SIMURP tidak hanya diperkenalkan di Kabupaten Konawe saja melainkan di kabupaten lainnya di Sultra.

“Rakor ini diharapkan bisa bersinergi dalam melaksanakan program-program yang sudah ada. Selain itu, rakor SIMURP ini juga bisa dioptimalkan untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapangan dan bisa bersinergi dengan semua pihak,” ucapnya.

Dijelaskannya, Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai unit pelaksana proyek tingkat nasional (National Project Implementation Unit atau NPIU) dipercaya dapat mendorong indikator capaian peningkatan IP dari 180% menjadi 200%.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, NPIU BPPSDMP menyusun pendekatan menggunakan teknologi budidaya pertanian. Penerapan metode Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) diklaim mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian meski di tengah iklim yang berubah sekaligus memastikan pertanian berkelanjutan,” jelasnya.

Rapat Koordinasi SIMURP Komponen A ini di ikuti sebanyak 25 orang peserta yang terlibat langsung dalam penerapan CSA, diantaranya  penyuluh pertanian lapangan sebagai pendamping program SIMURP, kelompok tani, kelompok wanita tani, kelembagaan ekonomi petani (KEP), petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) dan BSIP Sultra.

Baca Juga :  Anggota DPRD Konawe Utara Fraksi PDIP "Ngamuk" ke Warga, Diduga Gegara Pemilihan BPD di Desa Ulu Sawa, Kecamatan Sawa

Terpisah, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) yang diwakili Suwarna, S.P., M. Si mengatakan, rakor SIMURP ini terkait strategi pembagunan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing berkelanjutan.

“Melalui pengaturan sistem tanam padi juga akan berdampak pada produksi yang dihasilkan, salah satunya penerapan jajar legowo. Teknologi CSA juga diharapkan dapat diterapkan dalam sistem pertanian yang ada di kabupaten Konawe,” ujarnya.

Untuk diketahui, lokasi SIMURP berada di Kabupaten Konawe sebagai penerima manfaat SIMURP, dimana, beberapa waktu yang lalu telah melaksanakan Bimtek Program CSA untuk mendukung Program Genta Organik dan menghadapi El Nino di 29 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan untuk saat ini demplot penerapan aplikasi CSA seluas 50 hektar. (RED)