Ditanya Kenapa Harga BBM Naik, Ini Jawaban Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto

Kendari, Sorotsultra.com-Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi datar terkait maraknya aksi demonstrasi mahasiswa dan rakyat yang menuntut Pemerintahan Joko Widodo-Mar’uf Amin untuk membatalkan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan tersebut dianggap akan menyengsarakan rakyat.

“Kebijakan menaikkan harga BBM ini adalah keputusan pahit yang harus diambil oleh pemerintah akibat tekanan global dampak dari perang Rusia dan Ukraina. Dan pasti ada pro dan kontra,” kata Hasto dihadapan awak media sesuai menghadiri acara Rakorda pemenangan pemilu 2024 di Hotel Claro Kendari pada Selasa, 6/9/2022 malam.

Dan menurutnya, yang harus dilakukan saat ini oleh seluruh kader PDIP adalah membantu rakyat dan memberi penjelasan terkait keputusan pemerintah tersebut.

“Lebih baik sekarang kita membantu rakyat yang dalam situasi yang tidak mudah, membantu memberikan penjelasan terkait keputusan Pak Jokowi untuk menaikkan harga BBM, meskipun Jokowi sudah mencoba mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, namun tekanan global akibat perang Rusia Ukraina tetap berdampak besar,” jelasnya.

Baca Juga :  Keren, di Festival Literasi Nasional, SMAN 3 Konawe Selatan Raih Juara 2

Hasto menambahkan, saat ini kami (PDIP) bertugas untuk mengedepankan dialog, termasuk bertemu dengan teman-teman mahasiswa untuk menampung berbagai aspirasi.

“PDI Perjuangan melakukan langkah-langkah positif dengan mendorong kepala daerah dan pimpinan dewan untuk melakukan kebijakan realokasi anggaran, memperkuat bantalan sosial yang sudah dilakukan oleh pemerintah pusat, sehingga ini menjadi beban kita bersama,” paparnya.

Bahkan, kata Hasto, saudara Faisal Basri sudah memberikan pernyataan bahwa harga minyak kita ini sudah lebih murah dari Arab Saudi yang merupakan negara penghasil minyak.

“Memang tidak ada pilihan yang mudah, tetapi pak Jokowi mengedepankan kepentingan bangsa dan negara, dan atas dampak kenaikan BBM tersebut, bantalan sosial diperkuat. Semoga perang Rusia dan Ukraina segera mereda dan kemudian harga minyak dunia terkoreksi, ya, tentu saja kebijakan itu bisa ditinjau ulang,” pungkasnya. (RED)