Kendari. Sorot Sultra.Com – Pengurus Wilayah Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam kegiatan rutin Ngobrol Penting (Ngopi) di sekretariatnya, kali ini menghadirkan narasumber Ir. Hugua, dengan mengusung tema ‘Menetapkan Roadmap Sultra Dalam Memajukan Bumi Anoa’. Sabtu, 26/1/2019.

Masyarakat Sultra yang begitu heterogen, menjadi pondasi dasar bagi perkembangan pembangunan pada sektor perikanan, pariwisata, pertanian, dan perkebunan. Potensi tersebut sangatlah besar dan berkesinambungan, karena didukung oleh kearifan lokal serta letak geografisnya.

Seperti yang dikatakan Ir. Hugua, saat menjadi narasumber pada kegiatan Ngopi bareng SMSI Sultra, malam tadi, “Di Sultra, nilai kompetisi dan demokrasi sudah ada sejak dahulu kala, yang disematkan oleh para pendiri daerah. Hari ini, sudah cukup berkembang melalui keanekaragaman budaya lokal, karena perbedaan yang sudah menyatukan kita hingga sekarang.”

Ditambahkannya, kebersamaan dalam perbedaan sebagai saduran Bhinneka Tunggal Ika inilah yang harus senantiasa dipertahankan, serta sedapat mungkin dijadikan amunisi yang kuat dalam memajukan potensi leading sektor di Sultra.

Baca Juga :  Bank BNI Syariah Cabang Kendari Sumbang 7 Ekor Hewan Kurban

Untuk itu, Ia mengharapkan kepada pemerintah di Sultra sekarang, agar memfokuskan pembangunan pada sektor perikanan, pariwisata, pertanian, dan perkebunan saja, karena sangat sesuai dengan kondisi daerah, tanpa mengabaikan sektor lain, dengan menetapkan sebuah roadmap pembangunan.  

“Walaupun saat ini sudah berjalan, namun belum maksimal, diperlukan sebuah penyatuan persepsi, khususnya pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten/kota, guna menyepakati suatu roadmap daerah kedepan. karena tanpa roadmap yang tegas, maka kita akan tertinggal dibanding daerah lain,” ungkapnya.

Ketua PHRI Sultra ini pun mengungkapkan, geliat sektor pertambangan tidak bisa kita andalkan dalam jangka panjang, tetapi akan menjadi akselerasi, sebagai lokomotif terdepan, untuk menggairahkan roda perekonomian masyarakat.

“Serapan tenaga kerja lokal dan investasi skala besar di sektor pertambangan, juga dibutuhkan, namun tetap harus ada regulasi yang membatasi, karena efeknya akan berimbas pada leading sektor kita, terutama perikanan, pariwisata, pertanian, dan perkebunan,” jelasnya.

Ditegaskan juga oleh penjabat ketua ISMI Sultra ini bahwa, Dengan memiliki topangan kultur budaya dalam bingkai kearifan lokal yang luar biasa besar, sudah seharusnya Sultra dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Indoneisa timur.

Baca Juga :  Kejari Kolaka: Bangunan Kantin dan Parkiran, Murni Hibah dari PT. Antam

“Dukungan akses penerbangan dan tol laut, yang sesuai dengan kondisi geografis, sangat kita butuhkan, sebagai sarana untuk menjadi sentra pertumbuhan ekonomi dikawasan timur Indonesia,” pungkas Ketua GIPI Sultra itu. (RED)

Komentar