Jaga Lingkungan dan Biodiversitas Pulau Kecil, PT GKP Dianugerahi PROPER Biru

SOROTSULTRA.com, Kolaka-Operasi pertambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tenggara berhasil meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Peringkat Biru Tahun 2023-2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara pada Rangkaian Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tenggara ke-61 dan Rapat Koordinasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Sutan Raja Kolaka, Jumat (25/4).

Apresiasi ini juga diberikan atas keseriusan PT GKP yang menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam melestarikan dan mengelola keanekaragaman hayati pada lingkungan sekitarnya, mematuhi regulasi sesuai persyaratan KLHK, dan berkomitmen untuk melibatkan diri secara aktif dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.

Head of HSE Department PT GKP, Aladin Sianipar mengungkapnya bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim, termasuk keterlibatan pemerintah dan masyarakat setempat yang bersama-sama memastikan operasi pertambangan tetap selaras dengan regulasi lingkungan yang berlaku.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung dan sangat bangga atas pencapaian ini. PROPER Biru menjadi bukti bahwa PT GKP berkomitmen penuh terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami terus berupaya meningkatkan standar pengelolaan lingkungan, termasuk dalam pengelolaan biodiversitas, pengelolaan limbah, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), dan reklamasi lahan pasca tambang,” ujar Aladin.

Baca Juga :  FKKB Apresiasi Polda Sultra Beri Kepastian Hukum Terhadap Terduga Pelaku Penganiayaan 10 Karyawan PT.GKP

Melihat langkah selanjutnya, PT GKP menargetkan peningkatan kualitas dan standar pengelolaan lingkungan menyesuaikan perkembangan teknologi dan pendekatan berbasis keberlanjutan terus berjalan secara berkesinambungan.

“Tidak akan berhenti di sini. Target kami adalah terus berinovasi dalam pengelolaan lingkungan agar di masa mendatang dapat meraih PROPER dengan peringkat lebih tinggi lagi. Ini telah menjadi bagian dari visi jangka panjang PT GKP untuk menjadi perusahaan tambang yang bertanggung jawab dan berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat,” pungkasnya.

Badrus Saleh, Superintendent Environment PT GKP, juga menekankan bahwa penghargaan PROPER ini menjadi motivasi tersendiri bagi perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi teknis dalam menjaga dan mengelola lingkungan dengan lebih baik.

“Perdana mengikuti PROPER tidak menyurutkan niat kami. Inovasi teknis lingkungan yang bisa kami lakukan saat ini, seperti dimulai dari memastikan kesadaran semua karyawan dalam pengelolaan sampah, hingga pemasangan sistem injeksi (penambahan koagulan dan flokulan) pada setiap settling pond untuk mengendapkan partikel terlarut secara efektif,” tegas Badrus.

Sementara itu, apresiasi pun juga turut diberikan Pemerintah Daerah melalui Kepala DLH Konawe Kepulauan, Rustam yang mengatakan bahwa pencapaian PT GKP dalam PROPER merupakan bukti nyata kepatuhan perusahaan terhadap kaidah lingkungan yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca Juga :  Legal Officer PT. GKP Tuding Jatam dan LBH Makassar Mengada-ada

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT GKP atas raihan ini. Ini merupakan bukti nyata bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada aspek operasional, tetapi juga serius dalam mengelola dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan sesuai regulasi. Kami berharap pencapaian ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam perlindungan lingkungan, serta menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya di Sulawesi Tenggara secara umum,” ungkap Rustam.

Dirinya juga menegaskan keseriusan Pemerintah Daerah melalui DLH untuk terus melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan lingkungan, khususnya bagi perusahaan pertambangan.

“Kami akan terus melakukan pemantauan yang ketat dan memberikan pembinaan yang konstruktif. Namun, juga tidak segan-segan untuk menegakkan sanksi tegas terhadap setiap pelanggaran yang terjadi. Kami percaya bahwa keberlanjutan industri di Konawe Kepulauan harus berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan, demi kesejahteraan masyarakat dan masa depan generasi mendatang,” tegas Rustam.

Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Prof. Dr. Ir. Hj. Husna, MP, juga mengapresiasi kontribusi PT GKP dalam menjaga ekologi dan biodiversitas Pulau Wawonii.

Baca Juga :  Dikmudora Kota Kendari Gelar Sosialisasi Perwali Nomor 63 Tahun 2020 Tentang Implementasi PAUD Holistik Integratif

“Pemantauan biodiversitas yang dilakukan bersama PT GKP merupakan wujud tanggung jawab perusahaan dalam mengelola lingkungan dan memitigasi dampak pertambangan terhadap ekosistem di Pulau Wawonii, termasuk keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya,” ujarnya.

“Pemantauan yang kami lakukan untuk hutan itu ada 6 titik lingkungan darat, 4 titik di perairan laut, dan 3 titik di area perairan darat. Kondisi biodiversitas flora maupun fauna darat ini secara umum berdasarkan hasil analisis vegetasi pada lokasi pengamatan, semuanya terlihat baik,” jelas Husna.

Ia menyebut, beberapa fakta tersebut menunjukkan bahwa tutupan vegetasi pada lahan di 6 titik tadi, semua rata-rata di atas 90 persen dan ini menunjukkan bahwa lahan belum terganggu sama sekali.

“Yang kedua, dari indeks keanekaragaman, pemerataan, maupun indeks kekayaan jenis, semuanya termasuk sangat tinggi. Pemantauan fauna, kalau kita bandingkan dengan tahun lalu, ini mengalami peningkatan dan kategorinya itu indeksnya sangat tinggi,” sebut Husna.

Prof. Husna juga memastikan kondisi perairan laut yang umumnya masih baik dan tidak tercemar, ini ditunjukkan dari kualitas dan indeks kualitas air laut berdasarkan parameter kimia, fisika, dan biologi sesuai standar U.S Environmental Protection Agency (Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat) dan standar internasional lainnya. (RED)

Komentar