Kondisi Memprihatinkan Dialami oleh 32 Orang Tim Dayung Porprov Sultra Asal Butur

Kendari. Sorot Sultra.Com – Sebanyak 32 orang atlit Cabang Olahraga (Cabor) Dayung asal Kabupaten Buton Utara (Butur), yang tengah mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke-XIII, tahun 2018, di Kota Kendari, seakan dinafikan keberadaannya oleh Pemerintahnya sendiri.

Sejatinya setiap pejuang patut diberi apresiasi atas apa yang telah di torehkan buat daerahnya, namun reward itu tidak berlaku bagi ke 32 Atlit putra dan putri cabang olahraga dayung asal Kabupaten Butur. Bukannya mendapat perlakukan layaknya pejuang, ataukah di sejahterakan, malah justeru di telantarkan dengan akomodasi seadanya.

Hal ini kemudian di utarakan manajer tim dayung Kabupaten Butur, saat di temui di sela-sela pertandingan, Rabu, 12 Desember 2018, bahwa, ” Tim dayung berangkat menuju Kota Kendari sejak tanggal 4-12-2018. Sebelumnya kami telah disampaikan dari pihak panitia daerah, akan menempati mess kantor penghubung Kabupaten Butur, namun itu tidak terjadi, karena nomor kontak pengelola mess milik pemerintah tersebut tidak aktif hingga keesokan harinya.”

Karena tidak ada kejelasan, akhirnya disepakati untuk mencari rumah sewa, walau terbilang tidak layak, dimana harus menyesuaikan dengan dana yang dimiliki, asal bisa ditempati sementara oleh kontingen, sambil mencoba membangun komunikasi dengan pihak panitia, juga pemerintah.

Baca Juga :  Andalalin Dibahas Dalam Rapat Dishub Kota Kendari Bersama Instansi Terkait

“Akhirnya kami bersama tim, dengan berbekal dana yang minim, memutuskan mencari rumah untuk kami tinggali sementara, sambil terus mengupayakan tempat layak bagi tim. Alhamdulillah ada keluarga di Kelurahan Petoaha, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, yang bersedia memberikan tempatnya. Meski sangat sederhana, tetap kami syukuri, sementara kontingen untuk cabor lain menempati penginapan yang lebih layak,” ujarnya.

Gusrin pun menambahkan, “Kami sebenarnya sudah cukup membuka komunikasi dengan pihak panitia, termasuk seksi akomodasi, namun tidak pernah direspon hingga saat ini. Anehnya lagi, mereka memberikan jawaban kalau penginapan telah disiapkan di Kabupaten Kolaka, inikan sangat lucu, sementara mereka ketahui arena tanding cabor dayung berada di Kota Kendari, seharusnya anggaran bisa dititipkan untuk kami gunakan selama proses pertandingan, namun nyatanya tidak pernah ada.”

Ia berserta tim dibuat sangat kecewa dengan perlakuan pemerintah Kabupaten Butur yang tega menelantarkan atlitnya, sementara dayung merupakan salah satu cabor unggulan daerah.   

“Saya secara pribadi dan tim sangat kecewa terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Butur, terkhusus ke bapak Bupati selaku Ketua Koni, yang seharusnya merespon cepat persoalan ini, apalagi cabor dayung menjadi salah satu andalan Butur. Masih teringat Porprov tahun 2014 yang lalu, kami berhasil menyumbang 9 medali emas, tapi sekarang sangat jauh dari harapan, baru 1 medali perunggu,” pungkasnya. (RED)

Komentar