Kendari, Sorotsultra.com-Presiden Persatuan Masyarakat Muna Indonesia (PMMI), La Ode Riago secara tegas menolak kepada pihak yang menyebutkan bahwa kerajaan Muna sebagai Barata dari kesultanan Buton.
Pernyataan tersebut untuk meluruskan adanya pengakuan para pihak di media yang mengklaim bahwasanya kerajaan Muna merupakan salah satu dari Barata kesultanan Buton.
“Kami atas nama masyarakat Muna yang berhimpun dalam organisasi Persatuan Masyarakat Muna Indonesia (PMMI) keberatan dan menolak pernyataan para pihak di media yang menyebutkan kerajaan Muna sebagai Barata kesultanan Buton,” kata La Ode Riago, Senin, (6/5).
Dijelaskannya, pernyataan para pihak yang mengatakan kerajaan Muna menyatakan atau meletakan sebagai Barata adalah tidak benar.
“Dalam catatan sejarah Kerajaan-kerajaan di Nusantara ini sangatlah jelas tentang kerajaan Muna, dan kerajaan Muna tidak pernah menjadi bagian dari kerajaan manapun,” katanya menegaskan.
La Ode Riago pun memastikan, kehadiran PMMI di Kota Baubau untuk memenuhi undangan dari kesultanan Buton dalam acara mengenang berpulangnya almarhum Yang Mulia (YM) Sultan Buton, bukan membahas persiapan pelantikan Sultan Buton yang baru apalagi mewakili kerajaan Muna sebagai Barata dari kesultanan Buton.
“Atas nama pribadi dan Presiden PMMI keberatan atas penyebutan Barata. Hal ini bisa memecah belah persaudaraan dan kerukunan masyarakat Muna, Buton, dan masyarakat Sulawesi Tenggara pada umumnya,” ucapnya menyesalkan.
“Saya sudah bertemu dan meminta panita acara dan kesultanan Buton untuk meralat pernyataan dan mengklarifikasi di media atas pernyataan yang menyebut kerajaan Muna sebagai Barata kesultanan Buton,” ucapnya menambahkan.
Sebagai informasi, ihwal penyebutan kerajaan Muna sebagai Barata kesultanan Buton berawal melalui pemberitaan di media yang menyebutkan bahwa empat Barata berkumpul di Baruga kesultanan Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dalam rangka menyukseskan acara pelantikan Sultan Buton ke XXXX yang digelar Ahad, 5 Mei 2024.
Adapun keempat Barata tersebut yaitu kerajaan Muna, kerajaan Tiworo, kerajaan Kulisusu, dan kerajaan Kaledupa. (RED)
Komentar