Kendari, Sorotsultra.com-Mengangkat tema “Membangun Ekosistem Ekonomi Umat yang Inklusif dan Berdaulat”. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sukses menggelar kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pusat Inkubasi Bisnis Syariah di Kota Lulo, Sulawesi Tenggara.
Pelaksanaan rakornas yang berlangsung selama tiga hari itu sejak tanggal 9 sampai dengan 11 Mei 2024 di Claro Hotel Kendari resmi ditutup oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan, Jumat (10/5) malam.
“Terima kasih kepada tuan rumah atas terselenggaranya kegiatan rakornas PINBAS 2024 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kepada seluruh peserta saya doakan selamat sampai tiba di rumah masing-masing tanpa ada kendala apapun,” tuturnya mendoakan.
Dikatakannya, kita bermajelis ulama ini, kita bisa survive tidak lain dan tidak bukan berkat dukungan keluarga.
“Peran istri dan anak-anak kita begitu besar. Sehingga pencapaian apapun bisa diwujudkan. Tidak terlepas dari doa dan dukungan mereka,” tuturnya meyakinkan.
Sebelum saya tutup acara rakornas PINBAS 2024 secara resmi, lanjutnya, saya perlu menggaris bawahi dua hal, pertama, setiap kali kita memutuskan program kita tidak pernah terbayang uangnya dari mana tapi kita jalan saja namanya ini “harakah” atau gerakan untuk umat.
“Gerakan ini harus terus kita lakukan, filosofi gerakan kita jangan seperti gasing pasti kita pusing, tapi filosofi gerakan kita seperti dinamo yang mana memiliki sistem untuk menggerakkan semua lini sehingga bisa bergerak,” ucapnya.
“Nah, kalau gerakan kita harus ada uang dulu baru bergerak, itu sama halnya sistem birokrasi, di MUI kita balik logikanya bergerak dulu uang akan ikut dengan sendirinya,” tambahnya.
Uang MUI itu ada di mana-mana tinggal bagaimana kita pindahkan ke kantong-kantong MUI. Sebab, dana filantropi yang menggerakkan umat selain waqaf yakni zakat.
“Bangun kekuatan dengan kemitraan sehingga sinergitas terwujud yang muaranya untuk kemaslahatan umat,” katanya mengakhiri sambutannya. (RED)
Komentar