SOROTSULTRA.com, Mosolo Raya-Rumah milik warga Mosolo Raya, Konawe Kepulauan bernama La Tende menjadi sasaran pengerusakan oleh sekelompok orang. Massa menuding rumah tersebut sebagai kantor salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah itu. Jumat (14/2).
Pemilik rumah, Latende, mengungkapkan kronologi kejadian pengerusakan terjadi sekitar pukul 08.00 Wita pagi hari.
“Sekitar jam 8 lewat, kita lagi duduk ngobrol sama teman-teman, tiba-tiba kita mendengar suara teriakan. Teriakan itu dengan bahasa ‘lempar, hancurkan’. Jadi dengan paniknya itu kita langsung keluar melihat,” ujar La Tende, Kamis, (13/2/2025).
Latende menambahkan bahwa situasi semakin mencekam ketika batu mulai dilempar bertubi-tubi ke arah rumahnya.
“Batu itu dia berjalan sudah kayak hujan, sampai ada suara-suara toki (pukul) di tembok. Kejadiannya itu lebih dari satu jam baru selesai,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa sekelompok orang tersebut merusak rumahnya dengan cara melempar batu, serta memukul tembok menggunakan palu dan kayu hingga roboh.
“Cara mereka merusak itu dengan melempar, kemudian ditoki dengan palu, kayu, dan lain sebagainya sampai jebol. Temboknya itu sampai jatuh,” jelas Latende.
Saat peristiwa terjadi, Latende mengaku tidak sempat keluar rumah untuk menghentikan aksi massa. Ia memilih menyelamatkan diri bersama istri dan anak-anaknya.
“Saya hanya bisa melihat batu kayak hujan. Saya selamatkan diri saya bersama istri saya dan anak-anak saya, lalu melihat orang-orang merusak rumah saya,” ungkapnya.
Latende juga membantah tudingan bahwa rumahnya dijadikan kantor perusahaan tambang.
“Itu rumah pribadi saya, hanya kebetulan ada orang perusahaan yang kos di rumah saya. Itu ada dua kamar saja yang mereka sewa, bukan kantor. Kalau kantor mereka itu ada di mes sana,” tegasnya.
Akibat insiden tersebut, istri Latende mengalami trauma dan enggan kembali tinggal di rumah tersebut.
“Istri saya tidak mau lagi tinggal di situ, trauma karena dikagetkan dengan kejadian itu, suara dan teriakan-teriakan itu. Sampai hari ini para pelaku juga masih berkeliaran. Memang tidak ke rumah, tapi mereka ada di jalan, jadi istri saya masih takut,” tutur Latende.
Latende mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian dan berharap mendapatkan keadilan.
“Saya sudah melapor. Saya hanya butuh keadilan karena saya tidak mungkin melapor ke tempat lain kalau bukan di kepolisian,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa rumah yang dirusak merupakan miliknya pribadi dan tidak ada kaitannya dengan perusahaan tambang.
“Yang mereka serang ini pribadi saya, rumah saya yang mereka rusak. Saya tidak ada kaitannya dengan perusahaan. Yang mereka rusak ini bukan fasilitas perusahaan, tapi saya punya rumah sendiri,” pungkas Latende. (RED)
Komentar