Tak Punya Izin Penggunaan Jalan Protokol, Penyelenggara Sultra Tenun Karnaval 2023 Tetap Gelar Kegiatan, Ko Bisa!

Kendari, Sorotsultra.com-Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sulawesi Tenggara memastikan bahwa penyelenggaraan Sultra Tenun Karnaval 2023 di depan Kantor Wali Kota Kendari tidak memiliki izin penggunaan jalan protokol, Selasa, 5 Desember 2023.

Anehnya lagi, event tahunan yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut turut dimeriahkan 17 kabupaten/kota se-Sultra itu tetap dilaksanakan meskipun tidak memiliki izin dan harus mengorbankan hak-hak pengguna jalan kurang lebih 4 hari.

“Tidak ada izinnya, surat masuk tidak ada, permohonan izin tidak ada, komunikasi dari penyelenggara ke kami sama sekali tidak ada,” jelas Kepala Bagian Pembinaan Operasional (Kabag Bin Ops) Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Tenggara, Kompol Yeni saat ditemui diruang kerjanya pada Selasa (5/12) siang.

Dijelaskannya, kalau kemudian tidak ada izin akan tetapi kegiatan Sultra Tenun Karnaval 2023 tetap digelar apalagi menutup jalan protokol maka itu adalah pelanggaran.

“Jika tidak memiliki izin maka, itu adalah sebuah pelanggaran,” jelas Kompol Yeni menambahkan.

Dikatakannya, penggunaan jalan protokol tidak boleh lebih dari dua hari. Itupun harus ada izin dari kepolisian.

Baca Juga :  Monumen Pers Nasional Turut Berpartisipasi dalam Pelaksanaan HPN 2022 di Kota Kendari

“Walaupun telah mengantongi izin, penggunaan jalan protokol tidak lebih dari dua hari,” ungkapnya.

Pertanyaannya, seberapa penting kegiatan Sultra Tenun Karnaval 2023 hingga mengorbankan hak-hak masyarakat yang melewati jalan tersebut. Lalu, apakah Kadis Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara tidak mengetahui jika event tersebut belum memiliki izin ataukah sudah tahu tapi tidak peduli?

Jika demikian adanya, apakah masyarakat biasa bisa melakukan kegiatan dimana saja tanpa harus mengantongi izin terlebih dahulu. 

Sebagai informasi, karnaval adalah pesta besar yang diikuti oleh sekelompok orang dalam wilayah tertentu. Isinya berupa pawai yang menampilkan keragaman budaya berupa tarian, pakaian adat, musik, dan karya seni hasil kerja bakti warga yang menjadi pesertanya. (RED)

Berita Terkait