Tekan Angka Stunting, Pemkot Kendari Launching Dapur Sehat Atasi Stunting di Kelurahan Anggilowu

Kendari, Sorotsultra.com-Wali Kota Kendari H. Sulkarnain Kadir bersama Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Sultra Dr. H. Mustakim, M.Si, pagi tadi melaunching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kelurahan Anggilowu, Kecamatan Mandonga, Rabu, 3 Agustus 2022.

Program unggulan BKKBN ini sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting di Kota Kendari khususnya dan Sulawesi Tenggara pada umumnya.

“Persoalan stunting penting untuk diatasi karena angkanya di Indonesia masih sangat tinggi,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Sultra, Dr. H. Mustakim, M.Si.

Mustakim menambahkan, masalah stunting penting untuk diselesaikan, karena berpotensi mengganggu potensi sumber daya manusia dan berhubungan dengan tingkat kesehatan, bahkan kematian anak. Hasil dari Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan bahwa terjadi penurunan angka stunting berada pada 27,67 persen pada tahun 2019. Walaupun angka stunting ini menurun, namun angka tersebut masih dinilai tinggi, mengingat WHO menargetkan angka stunting tidak boleh lebih dari 20 persen.

“Salah satu penyebab stunting adalah sebanyak 11,7% bayi terlahir dengan gizi kurang yang diukur melalui ukuran panjang tubuh tidak sampai 48 sentimeter dan berat badannya tidak sampai 2,5 kilogram. Tidak hanya itu, tingginya angka stunting di Indonesia juga ditambah dari bayi yang terlahir normal akan tetapi tumbuh dengan kekurangan asupan gizi sehingga menjadi stunting. Yang lahir normal pun masih ada yang kemudian jadi stunting karena tidak dapat ASI dengan baik, kemudian asupan makanannya tidak cukup,” jelas Mustakim.

Baca Juga :  Tentara Gadungan yang Mengamuk di Mess Muna, Berhasil Diamankan oleh Tim Intel Korem 143/HO

Dalam sambutannya, Sulkarnain berharap kehadiran Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kelurahan Anggilowu bisa menjadi wadah bersama untuk memberikan pengetahuan kepada para orang tua agar lebih memperhatikan makanan yang diberikan kepada anak.

“Yang paling penting dari persoalan stunting adalah merubah mindset para orang tua terkait makanan sehat dan bergizi. Karena untuk mendapatkan makanan bergizi itu tidak harus mahal, karena yang mahal belum tentu bergizi. Sebagai contoh, seperti junk food, mahal tapi tidak bergizi,” kata Sulkarnain menegaskan.

Walaupun diangka rata-rata nasional dan Sultra Kota Kendari masih aman, namun, hal ini tidak membuat kita lengah karena jika anak-anak kita sehat maka kita yang akan merasakan, ini adalah kepentingan kita bersama, dan ini bukan karena adanya desakan PBB.

“Dengan asupan makanan bergizi yang bisa diolah dari pekarangan rumah kita dan itu murah maka, akan membuat anak kita tumbuh lebih baik. Pastikan juga anak kita mengkonsumsi makanan sehat dan hidup bahagia. Anak kita jangan sekali-sekali dijadikan beban, melainkan sebagai anugrah untuk dijaga dengan sebaik-baiknya,” ucapnya memungkasi. (RED)