Tragedi Kanjuruhan Malang, Polri Fokus 2 Hal

Jakarta, Sorotsultra.com-Pasca kerusuhan pertandingan sepak bola antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam. Polri menegaskan pihaknya akan bergerak cepat menangani kasus tersebut.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari ini Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali akan berangkat ke Malang.

“Sesuai dengan perintah bapak Presiden hari ini Kapolri dan Menpora akan berangkat ke Malang,” kata Dedi, Ahad (2/10).

Lebih lanjut, Dedi menuturkan, Kapolri telah berangkatkan tim DVI ke Malang, kemudian mengerahkan seluruh tim dokter dari RS Bhayangkara Malang, RS Bhayangkara Kediri dan RS Bhayangkara Surabaya guna mempercepat proses identifikasi korban dan memberikan pelayanan kesehatan kepada korban yang mengalami luka-luka.

Dedi menjelaskan, fokus Polri saat ini ada dua yaitu, melakukan identifikasi dan kerjasama dengan tim medis setempat dalam rangka memberikan pelayanan medis yang terbaik, supaya jumlah korban tidak bertambah.

Baca Juga :  Tragis, Tanya Alamat Berujung Pembunuhan

“Dengan jumlah korban yang begitu banyak tim DVI bekerja keras untuk segera mengidentifikasi korban meninggal dunia dengan cepat agar korban dapat dikembalikan kepada keluarga masing-masing,” jelasnya.

Ia pun meminta rekan-rekan media bersabar menunggu perkembangan lanjutan baik dari sisi investigasi maupun penanganan korban.

“Hari ini Kapolri akan melaksanakan rapat dengan Menpora dan pemerintah daerah setempat dan hasilnya akan dievaluasi terlebih dahulu tentunya akan disampaikan ke rekan-rekan media,” katanya.

Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam itu setelah laga yang mempertemukan antara Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 berakhir dengan tragedi yang menewaskan ratusan orang yang terdiri dari suporter dan polisi. (RED)