Danlanud Haluoleo Anggap Wartawan Ditunggangi Teroris, DPD JOIN Kendari Minta Bukti

Kendari, Sorotsultra.com Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jurnalis Online Indonesia (Join) Kendari, mengecam pernyataan Danlanud Haluoleo Kendari yang menyebut bahwa wartawan yang meliput kedatangan TKA tahap kedua ditunggangi teroris.

Ketua DPD Join Kendari, Mirkas mengatakan, pernyataan Danlanud tersebut merupakan hal yang ngawur, dan hanya bagian dari alibi untuk melindungi diri dari sorotan publik.

Untuk itu, ia meminta Danlanud menunjukkan bukti jika benar ada teroris yang menunggangi para wartawan dalam melakukan tugas jurnalistiknya saat aksi penolakan TKA jilid II.

“Bagaimana bisa beliau mengatakan bahwa wartawan yang meliput saat itu ditunggangi teroris. Kalau ada buktinya, yah silahkan ditunjukkan ke publik, jangan asal ngomong,” tegasnya, Senin (6/7/2020).

Menurutnya, pernyataan Danlanud tersebut aneh dan cenderung memojokkan profesi wartawan. Sebagai aparat, lanjutnya, tentu sudah memahami tugas para awak media.

“Itu kan aneh dan lucu. Kalau memang ada yang menunggangi, apalagi itu teroris, yah silahkan langsung ditangkap saja. Kenapa malah sekarang baru bilang wartawan yang ditunggangi teroris,” jelasnya.

Baca Juga :  Dewan Pers Berharap MK Tolak Gugatan Uji Materi UU 40/1999 Tentang Pers

Soal gudang senjata, kata dia, pengamanan menuju Kantor Lanud sudah diperketat. Bahkan penempatan pos pengamanannya berlapis. Sehingga alasan ini dinilainya tidak mendasar.

“Kan bisa diperketat pemeriksaannya. Dalam melakukan liputan, wartawan selalu dibekali dengan ID Card. Apalagi, sebagaian wartawan sudah sering meliput di Lanud dan Bandara,” tambahnya.

Untuk itu, DPD Join Kendari meminta Danlanud Haluoleo Kendari agar memberikan penjelasan secara detail, wartawan mana saja yang dinilainya ditunggangi teroris.

“Jangan hanya asal mengeluarkan pernyataan tanpa disertai bukti real,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Selasa (30/6/2020), saat gelombang II TKA asal Tiongkok tiba di Bandara Halu Oleo Kendari, seluruh wartawan yang datang meliput, tidak diperkenankan masuk ke areal terminal karena dihadang di Pos Pengamanan oleh aparat TNI Angkatan Udara dengan dalih keamanan.

Padahal, sejumlah awak media baik dari online maupun televisi, telah menunjukkan tanda pengenal mereka ke Aparat yang bertugas di pintu jaga untuk melakukan peliputan.

Danlanud Halu Oleo Kendari, Kolonel Pnb. Muzafar, S.Sos., M.M.

Merespon hal itu, Danlanud Halu Oleo Kendari, Kolonel Pnb. Muzafar, S.Sos., M.M., coba meluruskan kejadian tersebut saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat yang membahas soal kedatangan 500 TKA Tiongkok di kantor DPRD Provinsi Sultra, Senin (06/07/2020)

Baca Juga :  DPD JOIN Kendari Desak Danlanud Halu Oleo Minta Maaf Secara Terbuka

“Bukannya saya melarang, ini kan sudah pernah diliput, dan saya tidak mau mengambil resiko bila mas-mas wartawan ini ditunggangi ama teroris,” ujarnya saat dimintai keterangan oleh sejumlah wartawan. (RED)

Berita Terkait