Kemenakan Sendiri Tega Membunuh Pamannya Hanya Karena Sering Dinasehati

Lalonggasumeeto, Sorot Sultra – Entah apa yang ada di benak Aslam (23 tahun), yang telah tega menebas pamannya sendiri sebanyak 4 kali, hingga korban yang bernama Muhammad Ali (53 tahun), warga Desa Puuwonua, Kecamatan Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe, harus meregang nyawa, Minggu (8/4/2018).
 
Korban Muhammad Ali yang Coba Diselamatkan Oleh Warga Puuwonua
Kejadian tragis itu bermula sekitar pukul 14.00 Wita, saat korban hendak membersihkan diri di kamar mandi, namun tanpa diduga, pelaku yang membawa sebilah parang langsung menerobos masuk, dan seperti orang  kerasukan, menebas korban secara bertubi-tubi.
 
Akibat 4 kali tebasan yang bersarang di tubuhnya, akhirnya Pria paruh baya itu, tersungkur dilantai dalam kondisi bersimbah darah, sedangkan para tetangga yang mendengar keributan tersebut, segera ke tempat kejadian dan berusaha menolong korban, lalu segera melaporkan kejadian mengenaskan tersebut ke pihak Polsek Lalonggasumeeto.
 
Tragedi naas ini pun dibenarkan oleh Kepala Kepolisian Sektor Lalonggasumeeto Iptu Agus Sudarmanto, yang menuturkan, “Iya benar, telah terjadi pembunuhan di Desa Puuwonua yang dilakukan oleh seorang pelaku bernama Aslam, terhadap pamannya sendiri”.
Parang yang Digunakan Pelaku untuk Menebas Pamannya
“Dimana pelaku melakukan aksi brutalnya dengan menggunakan sebilah parang yang ditebaskan ke tubuh korban sebanyak 4 kali, hingga korban langsung tersungkur tak berdaya. Setelah menerima laporan warga, kami akhirnya berhasil menangkap pelaku dan langsung diamankan ke Polres Kendari, sementara korban meninggal, dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, untuk dilakukan visum”. ujarnya.
 
Salah seorang warga yang bernama Muhammad Hasyim menuturkan, “Sebenarnya pelaku merupakan kemenakan korban, dan sudah dari minggu lalu berniat melakukan pembunuhan terhadap pamannya itu, namun baru tercapai hari ini”.
 
“Saya awalnya mendengar suara gaduh dari kamar mandi di sebelah rumah, lalu segera mengeceknya, namun saya kaget, setelah mendapati paman saya sudah terbaring dilantai dalam kondisi berlumuran darah, sedangkan pelaku masih berdiri sambil menenteng parangnya”.
 
Ia lalu melanjutkan “Saya sempat khawatir, jangan sampai pelaku menyerang saya, tapi Alhamdulillah, dia segera melarikan diri ke rumah orang tuanya yang tidak jauh dari tempat kejadian. Akhirnya saya memanggil bapak saya dan para tetangga, lalu melapor ke kantor Polsek Lalonggasumeeto”.
Pelaku Aslam Saat Diamankan di Polsek Lalonggasumeeto
“Hanya berselang 15 menit, tubuh korban berhasil dievakuasi untuk mendapatkan pertolongan, namun sebelum dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, korban telah menghembuskan nafas terakhirnya”.
 
Ditambahkan pula bahwa, “Pelaku melakukan hal ini sebenarnya didasari perasaan sakit hati, karena setiap bertemu pasti mendapatkan nasihat dari korban”. Pungkasnya sembari sesekali menyeka air mata. (RED)
Baca Juga :  BEI Selenggarakan Public Expose Live, Dengan Target 1000 Penonton di IG untuk Sultra

Komentar