Kolaborasi Antam dan Pemda Konut Tekan Angka Stunting, Ruksamin: Saya Butuh Dukungan Semua Pihak

Konut, Sorotsultra.com-Tekan angka stunting pemerintah Kabupaten Konawe Utara bekerjasama dengan PT Antam Tbk melaksanakan kegiatan launching percepatan penurunan angka stunting di Bumi Oheo pada Ahad (20/11/2022) di Aula Kantor Camat Molawe.

Kolaborasi ini terkait penanganan stunting melalui pemberian asupan gizi di wilayah ring satu PT Antam Tbk UBPN Konawe Utara.

“Program yang diinisiasi PT. Antam Tbk. bekerjasama dengan pemerintah Konawe Utara melalui Dinas Kesehatan akan fokus pada penanganan stunting dengan memberikan asupan gizi yang cukup dan tepat sasaran pada balita stunting dan ibu hamil, serta pembinaan keluarga di desa/kelurahan sebagai upaya peningkatan kesehatan masyarakat,” kata General Manager Antam UBPN Konawe Utara, Hendra Wijayanto.

Kegiatan penanganan stunting dan ibu hamil ini akan dilaksanakan di 8 titik meliputi Kelurahan Molawe, Desa Mowundo, Desa Mandiodo, Desa Mataiwoi, Desa Bandaeha, Desa Awila, Desa Tapunggaya dan Desa Tapunopaka. Berdasarkan data 3 bulan terakhir ada 38 kasus yang terdiri dari 34 kasus balita dan 4 kasus ibu hamil.

Baca Juga :  Dikbud Sultra Seleksi Sekolah Sehat Persiapan Lomba Nasional

Adapun dasar penanganan stunting telah diatur di dalam Perpres No. 72 Tahun 2021 dan telah dituangkan dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI). Ketentuan ini yang menjadi landasan pihak Antam UBPN Konawe Utara untuk mengambil peran dan bersama-sama pemerintah daerah turut serta menyukseskan program pemerintah pusat.

”PT Antam bersinergi dengan pemda Konut disektor kesehatan melalui kegiatan penanganan stunting dan pemberian asupan gizi bagi balita dan ibu hamil,” ungkap Hendra Wijayanto.

Sementara itu, Bupati Konawe Utara H. Ruksamin mengungkapkan, ada beberapa langkah strategis dalam perbaikan gizi masyarakat yang pertama perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang, perbaikan sadar gizi, aktivitas fisik dan kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi, serta peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi. Hal ini sejalan dengan UU No. 18 tahun 2012 tentang pangan.

“Saya minta dukungan semua pihak yang hadir untuk melaksanakan program P2KP (Program Pemanfaatan Kebun Pekarangan) untuk menjamin kualitas gizi yang dikonsumsi masyarakat Konut,” jelasnya.

Baca Juga :  Tragedi Asmara Dua Sahabat Yang Berujung Maut

Program P2KP ini bukan hanya memastikan makanan yang kita konsumsi bebas dari pestisida, tetapi juga dapat menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat yang juga berdampak untuk menstabilkan angka inflasi daerah, seperti yang menjadi fokus pemerintah pusat yaitu inflasi, penurunan angka kemiskinan dan penurunan angka stunting melalui Program Pemanfaatan Kebun Pekarangan (P2KP) ini.

“Program ini untuk memastikan masyarakat memperoleh asupan gizi yang baik. Ini menjadi tanggung jawab pemda Konawe Utara,” pungkas Bupati Konut dua periode itu. (RED)