Kota Kendari Geser Dominasi Kabupaten Muna Sebagai Sentra Produksi Jagung Sultra

Kendari, Sorotsultra.com- Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi, S.E., pada Jum’at, 2/10/2020, menggelar panen raya jagung di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari.

Panen raya yang diadakan di lahan seluas 2 hektar dari target 32 hektar tersebut, mampu memproduksi hasil panen sekitar 16 ton.

Kegiatan panen raya itu, membuktikan kota Kendari mampu menjawab dominasi Kabupaten Muna sebagai salah satu sentra penghasil jagung nomor wahid di Bumi Anoa.

Yesiah Ery Tamalagi, S.E., dalam sambutannya mengatakan, “Ini pertanda baik, sebab kota Kendari bisa menjawab tantangan sebagai salah satu daerah penghasil jagung di Sultra, selain karena struktur tanahnya yang memang sangat cocok dengan tanaman jagung.”

“Kami sangat mengapresiasi para petani dan penyuluh atas apa yang mereka lakukan karena telah menjadikan kota Kendari sebagai salah satu lumbung produksi jagung. Hal yang jarang kita lakukan dimana panen digelar di tengah kota dan di pinggir jalan seperti ini,” seringainya.

Adapun jagung yang dipanen, merupakan hasil dari kelompok tani Mula Mendre, binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Puuwatu. BPP Puuwatu sendiri merupakan BPP Model Kostratani yang menjadi binaan Balai Karantina Pertanian Kendari.

Baca Juga :  Lurah Lahundape Rangkul Warga Lakukan Pembersihan Saluran Air

Hasil panen tersebut, telah siap ditampung oleh pengusaha lokal, yang nantinya bersama dengan jagung dari Kabupaten lain, akan dipasarkan ke luar Sultra, yakni ke Surabaya dan Makassar.

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian, Yesiah Ery Tamalagi, S.E. saat menggelar Panen Raya Jagung di Kelurahan Lalodati (Foto: Istimewa)

IQFast milik Badan Karantina Pertanian mencatat, volume perdagangan jagung Sultra ke provinsi lain menunjukan peningkatan yang sangat signifikan.

“Jika kita membandingkan periode yang sama, pada bulan Januari-September tahun 2019 dan 2020, ada kenaikan volume pengiriman jagung sebesar 178%. Tahun 2019 tercatat lebih dari 5.143 ton, sedangkan 2020 sampai dengan September, sejumlah 14.304 ton yang dikirim,” ungkap Prayatno Ginting, Kepala Karantina Pertanian Kendari.

Jika melihat data yang ada, jagung Sultra memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. “Jika kita fokus, bukannya tidak mungkin status perdagangan jagung Sultra ini bisa kita tingkatkan, dari hanya domestik antar provinsi, kita dorong untuk ekspor langsung ke mancanegara,” terang Prayatno Ginting.

Baca Juga :  HMI Cabang Kendari Melaksanakan Intermediate Training (LK. II) Tingkat Nasional

Menurutnya, Balai Karantina Pertanian Kendari akan mendorong jagung Sultra untuk bisa diekspor langsung ke luar negeri. Untuk itu, Karantina Pertanian Kendari akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan pengiriman jagung Sultra ke luar daerah secara berkelanjutan agar bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) demi menjaga kualitas jagung Sultra.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar jagung Sultra ke depannya dapat diekspor langsung ke luar negeri. “Ada nilai tambah yang besar untuk daerah dan petani tentunya, jika ekspor jagung dapat dilakukan langsung ke negara tujuan” tutup Prayatno Ginting. (RED)