Sosok Kapolri dari Bumi Anoa, yang Rendah Hati dan Religius

Kendari, Sorotsultra.com Hari ini, Jum’at, 1 November 2019, Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si., akan mengemban tugas berat sebagai pucuk pimpinan tertinggi di instansi Kepolisian Republik Indonesia. Jabatan moncer yang akhirnya direngkuh oleh pria kelahiran Kampung Salo, 30 Januari 1963 silam ini.

Sebagai Jenderal bintang empat dalam Matra Kepolisian, pria berusia 56 tahun itu, dikenal oleh masyarakat di kota kelahirannya sebagai sosok yang rendah hati dan religius. Bahkan, setelah kiprahnya menggaung dalam kancah nasional, namanya pun semakin dielu-elukan oleh masyarakat Kampung Salo.

Salah satunya seperti yang diutarakan oleh Ibu Rosmini, salah seorang tetangga dekat dari rumah kedua orang tua Sang Jenderal Bintang Empat itu. Dengan berbinar-binar ia menuturkan masa kecil sosok yang dikenalnya sangat bersahaja itu, “Beliau menjadi panutan di Kampung Salo, Kota Kendari. Sedari kecil, perangainya memang sudah berbeda dari bocah sebayanya yang menandakan kelak dia akan menjadi orang besar.”

“Bapak Idham Azis selain santun juga religius, itu selalu ditunjukkan dalam kesehariannya, makanya saya secara pribadi tidak meragukan hal itu. Karena sejak kecil, saya sudah menyaksikan keseharian beliau secara langsung,” selorohnya.

Baca Juga :  Bappeda Kota Kendari Segera Rampungkan Rencana Perubahan RTRW Lokasi Pembangunan GITET 550 Kilo Volt (KV)

Sementara itu, Lurah Kampung Salo, Kota Kendari, Budi Utomo, S.Sos,. M.Si., turut menguatkan pernyataan warganya, “Benar, beliau adalah sosok panutan dan kebanggaan masyarakat Kampung Salo dan Sulawesi Tenggara. Ini menjadi tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya, putera kelahiran Kendari menjadi Kapolri.”

Ia menambahkan, “Alhamdulillah, selain santun beliau juga sangat religius, hal ini dibuktikan dengan adanya bangunan masjid yang berdekatan dengan kediaman orang tuanya, di mana seluruh pembangunannya memakai anggaran pribadi Bapak Idham Azis.”

“Kami berharap, beliau bisa mengemban tugas dengan baik serta amanah, dan tetap mengingat kampung halamannya di Bumi Anoa,” tandasnya. (RED)