Aksi Nekat Tukang Jahit Sepatu Terjun Dari Lantai 4 Mall Mandonga

Kendari, Sorotsultra.com – Nasib tragis dialami oleh Rudi (22). Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang jahit sepatu di sekitar Mall mandonga itu, tewas bersimbah darah setelah melompat dari lantai 4 tempat perbelanjaan itu sekitar pukul 16.50 wita. Jum’at, 17/1/2020.

Andre (32) teman korban menceritakan, sekitar pukul 12.20 wita, dia sempat bersama korban makan siang. Ekspresi wajah yang korban tunjukkan, kata Andre, tidak mengisyaratkan tanda-tanda akan melakukan hal tragis.

“Karena ekspresi wajahnya senang, makanya sempat saya tanyakan perihal apa yang membuatnya senang. Tapi dia jawab, saya senang saja bukan karena ada sesuatu,” jelas Andre.

Sementara itu, Marlina (saksi mata) yang saat itu tengah menuju ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di halaman Mall Mandonga, sontak kaget melihat seorang pria jatuh dari atas gedung tempat perbelanjaan tersebut.

“Saya dari pasar basah mau ke ATM di dalam area Mall Mandonga. Dalam perjalanan menuju ATM tadi, tiba-tiba saja korban jatuh pas di depan saya, saya pun kaget. Tanpa berpikir panjang, akhirnya saya mengambil foto lalu pergi,” bebernya.

Baca Juga :  Tim Gabungan TNI-Polri Berhasil Menangkap Terduga Pelaku Penculikan Anak Dibawah Umur

Di tempat terpisah, Siti Habibah, kakak tertua korban mengatakan, sebelum melakukan aksi nekatnya itu, adiknya sempat menitip barang miliknya berupa dompet serta gelang tangan ke temannya bernama irfan (23) yang juga menjual aksesoris di sekitaran Mall Mandonga.

“Iya dia sempat tanya irfan, kira–kira kalau lompat dari lantai 4 Mall mati tidak,” imbuh Habibah saat ditemui di RS. Bhayangkara.

Rudi yang merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara itu sebelumnya sempat datang ke rumah kakak tertuanya itu di Jl. Osemetundu, Kelurahan Wawombalata, Kecamatan Mandonga untuk meminta sejumlah uang.

“Satu bulan lalu dia datang di rumah minta uang. Katanya payung jahitannya sobek, jadi saya kasih mi uang 150 ribu,” ungkapnya.

Kemudian, pada Kamis, 16/1/2020, adik bungsunya itu mengirim sebuah pesan singkat pada Habibah. Dalam pesannya, korban meminta tolong kepada dirinya untuk meminta uang kepada kakaknya bernama Wati.

“Kak minta tolong pi mintakan uang sama kaka Wati. Saya mau pergi merantau, saya bosan mi di kendari. Saya kayak orang bodoh-bodoh tinggal disini, tolong pi kak mintakan. Saya mau pergi dari kota ini,” tulis korban dalam pesan singkatnya.

Baca Juga :  Operasi Subdit IV/UPPA Polda Sultra Berhasil Mengamankan 8 Pasangan Dihotel Tanpa Identitas

Dari hasil autopsi tim forensik RS. Bhayangkara Kendari, ditemukan sejumlah luka yang sesuai dengan pola luka saat terjatuh.

“Korban Hasrudin, kami temukan satu luka berat retak pada tulang belakang kepala sebelah kiri, sedangkan lainnya ada lecet geser pada lengan kiri dan kaki. Kami juga telah memeriksa urin hasilnya negatif dari pengaruh narkoba, korban meninggal dalam keadaan tertutup kain pada mata,” tutur ketua tim forensik RS. Bhayangkara, Kompol. Dr. dr. Mauluddin. M, SH, S.Sos. Sp.F. M.Kes.

Saat ini jenazah korban telah dibawa kerumah duka di Jl. Osemetundu, Kelurahan Wawombalata, Kecamatan Mandonga untuk diserahkan ke pihak keluarga. (RED)