Aktivitas Di Pelabuhan PLTU Nii Tanasa, Mengakibatkan Pendangkalan Dan Pencemaran Laut

Lalonggasumeeto, Sorot Sultra.Com – Tumpahan batu bara yang jatuh ke laut, saat dilakukan bongkar muat di pelabuhan khusus milik PLTU Nii Tanasa, beberapa waktu lalu mendapat sorotan dari Himpunan Pemuda, Pelajar, Mahasiswa Kecamatan Lalonggasumeeto (HIPPMALA). Karena di nilai, telah mengakibatkan pendangkalan dan mencemari laut.

Aktifitas bongkar muat batu bara PLTU Nii Tanasa yang dilakukan selama ini, menuai kecaman keras dari HIPPMALA, dimana dalam sebulan, sekitar 2 hingga 3 kali kapal berkapasitas 15.000 metrik ton melakukan pembongkaran dipelabuhan tersebut. Ini menjadi persoalan tersendiri, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, sejak PLTU hadir di bumi Lalonggasumeeto.

Kabid pembangunan dan pemberdayaan masyarakat HIPPMALA, angkat bicara. Adanya persoalan terkait aktifitas bongkar muat batu bara oleh pihak PLTU Nii Tanasa, telah mengakibatkan pendangkalan serta pencemaran laut di wilayah sekitarnya.

“Ini bukan persoalan sederhana. Bisa kita bayangkan, dalam sebulan batu bara yang di bongkar mencapai 10.000 hingga 15.000 MT. Dalam setahun saja, sudah terasa imbas yang di timbulkannya, apalagi ini sudah berjalan lebih dari setahun,” jelasnya.

Baca Juga :  Tim EFQR Amankan 2 Pelaku Pengeboman Ikan

Lebih lanjut dijelaskan oleh Ikhsal Hatta, bahwa pihak PLTU dan PLN sektor, selama ini hanya melakukan pengerukan saja, sementara persoalan tidak sampai disitu, ada imbas lain yang lebih besar dan sangat berbahaya.

“Melalui kesempatan ini, kami ingin menegaskan kepada PLTU Nii Tanasa dan PLN Sektor, harus bertanggungjawab atas persoalan ini, bukan hanya melakukan pengerukan, tetapi lebih dari itu. Kami Juga meminta kepada Pemda Konawe melalui instansi terkaitnya, agar segera melakukan investigasi mendalam dan melakukan pengawasan secara langsung serta kredibel, bukan hanya menerima laporan diatas kertas saja,” tegasnya.

Dedyanto, staf K3L PLN Sektor Kendari, saat di konfirmasi di ruang kerjanya, menanggapi pernyataan dari HIPPMALA. Ia membenarkan adanya dampak dari aktivitas pembongkaran yang ada di pelabuhan khusus milik PLTU.

“Apa yang disoroti oleh teman-teman HIPPMALA terkait tumpahan batu bara dari kegiatan bongkar muat di pelabuhan khusus PLTU Nii Tanasa memang benar adanya,”

Dijelaskan pula olehnya, bahwa pihak perusahaan, telah melakukan antisipasi guna mengurangi tumpahan batu bara yang jatuh ke laut. Saat proses bongkar muat berlangsung, ada terpal yang terpasang diantara kapal dan pelabuhan.

Baca Juga :  Pengurus YKB Polda Sultra Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Virus Difteri

“Memang kami akui hasilnya tidak maksimal, namun bisa memininalisir, karena fungsi terpal disini bukan mencegah secara keseluruhan, tetapi hanya bisa mengurangi jumlah tumpahan. Selain itu, pendangkalan sekitar pelabuhan, sudah kami atasi dengan melakukan pengerukan secara berkala,” ucapnya. (RED)

Komentar