Gamelan Bali Memukau Warga Montreal

Montreal, Sorot Sultra – Penampilan gamelan Bali yang ditampilkan kelompok musik Giri Kedaton berhasil memukau 150 warga Montreal yang menyaksikan. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Andy Aron, Wakil Tetap Pengganti RI untuk ICAO di Montreal, yang hadir mewakili Duta Besar RI untuk Kanada.

Pagelaran yang diselenggarakan di Societe de Musique Contemporaine du Quebec (SMCQ), tanggal 7 Desember 2017, pukul 20.00 waktu Montreal (8 Desember 2017 pukul 8 pagi Jakarta) ini, terbilang istimewa karena dibawakan oleh 22 musisi gamelan berkewarganegaraan Kanada dan seorang WNI, I Dewa Made Suparta. Ia merupakan diaspora Indonesia yang melatih gamelan Bali baik di kota Montreal maupun Waterloo.

Pagelaran Giri Kedaton di Societe de Musique Contemporaine du Quebec (SMCQ)

Selama pagelaran, sebanyak lima tembang gamelan tradisional Bali ditampilkan. Dua tembang berjudul Kosalia Arini gubahan I Wayan Beratha di tahun 1969 dan tembang Tari Belibis karya I Nyoman Windha yang digubah pada tahun 1984, ditampilkan dengan menggunakan instrumen tradisional gamelan gong kebyar Bali.

Pagelaran kemudian disusul dengan penampilan dua tembang O Bali, dalam dua versi, yakni versi orisinal gubahan Jose Evangelista, karya komposer Spanyol yang berprofesi sebagai guru musik di Kanada, di tahun 1989, dan versi tahun 2017 yang diimprovisasi oleh Alexandre David.

Baca Juga :  Hari Pers Nasional di Bumi Anoa Resmi di Undur Hingga Tahun 2022

Penampilan Concerto Kebyar karya Jose Evangelista di tahun 1998 ditampilkan secara spektakuler sekaligus menjadi penutup acara. Concerto Kebyar ditampilkan dengan memadukan instrumen gamelan gong Kebyar Bali dan Ondes Martenot, atau biasa dikenal dengan Ondium Martenot, instrumen musik elektronik yang diciptakan di tahun 1928 oleh Maurice Martenot, pemain cello berkewarganegaraan Perancis yang pernah menjadi seorang Radio Telegrapher saat perang dunia.

Dubes RI untuk Kanada, Dr. Teuku Faizasyah menyambut gembira pagelaran gamelan Bali oleh Giri Kedaton tersebut. Ia mengungkapkan, “Giri Kedaton adalah sahabat budaya Indonesia di Kanada. Mereka berperan dalam mendekatkan suasana kebatinan di antara kedua bangsa melalui seni.” Disaat resepsi diplomatik dalam rangka perayaan HUT RI ke-72 di Ottawa, 28 September 2017, Giri Kedaton juga ditampilkan dan mereka memukau para tamu undangan.

Cikal bakal pembentukan Giri Kedaton sendiri berawal pada tahun 1986, di mana Pemerintah Indonesia saat itu menyumbangkan dua set instrumen gamelan tradisional Bali kepada Fakultas Musik Universitas Montreal. Jose Evangelista memainkan peran penting dalam turut memprakarsai “Lokakarya Gamelan Bali” di perguruan tinggi tersebut di tahun 1987.

Baca Juga :  Polda Sultra Gelar Kegiatan MRSF Di Pelataran SSDC Ex Mtq Kota Kendari

Sejumlah guru musik tradisional Bali turut membidangi kelompok musik ini dari tahun 1987 hingga saat ini, seperti I Wayan Suweca dari Denpasar, I Komang Astita dari Batu Bulan, dan saat ini oleh I Wayan Berata.

Di tahun 1994, kelompok musik gamelan Bali dari Fakultas Musik Universitas Montreal ini kemudian dikukuhkan sebagai kelompok musik Giri Kedaton, dan melakukan konser perdananya pada tanggal 14 Agustus 1994 di Alexandria, Ontario, kanada.

Penamaan Giri Kedaton dipilih karena memiliki kesamaan arti dengan Gunung Mont Royal yang terletak di pusat kota Montreal dimana Universitas Montreal berada di kaki gunung tersebut. Secara harfiah, baik Giri Kedaton maupun Mont Royal memiliki arti “Gunung Kerajaan” (Royal Mountain).

Sumber : Bapak Firdaus (FA)

Editing : (RED)

Komentar