Ini Pesan Kedua Orang Tua Yusuf Kardawi Kepada Mahasiswa

Kendari, Sorotsultra.com – Kedua orang tua almarhum Yusuf Kardawi, salah seorang mahasiswa korban tewas dalam aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sultra, menanggapi aksi yang terus dilakukan mahasiswa beberapa minggu terakhir. Selasa, 29/10/2019.

Saat ditemui di kediamannya, di kelurahan Mokoau, kecamatan Kambu, tepatnya di BTN Grand Boulevard Regency, Ramlan selaku ayah dari almarhum Yusuf Kardawi berpesan kepada mahasiswa, agar dalam melakukan unjuk rasa, harus dengan baik dan juga tertib, tanpa harus mengganggu kepentingan umum dan melakukan aksi anarkis.

“Hilangnya nyawa anak kami karena memperjuangkan aspirasi masyarakat. Kami dari pihak keluarga tentunya mendukung mahasiswa dalam memperjuangkan tuntutan demi kepentingan masyarakat luas,” ujar Ramlan.

“Tetapi saya pikir perlu diperbaiki caranya, karena perbuatan seperti melakukan pengrusakan fasilitas umum adalah hal yang tidak dibenarkan,” tambahnya.

Ramlan juga berharap, pihak kepolisian dalam hal ini Mabes Polri sebaiknya bekerja lebih cepat agar tuntutan mahasiswa bisa dijawabkan.

“Sehingga, gejolak yang terjadi diluar sana, unjuk rasa mahasiswa itu bisa segera berhenti,” imbuhnya.

Baca Juga :  Keluhkan Kinerja P2K Kelistrikan Perdesaan PLN UPDK Kendari, Abdul Hamid: Lelet

Ditempat yang sama, ibu dari almarhum Yusuf Kardawi, Endang Yulida mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada mahasiswa karena sampai hari ini, mereka masih konsisten turun kejalan, masih ikhlas menyuarakan suara keadilan untuk anaknya.

Namun, Endang Yulida memohon dengan sangat, kepada mahasiswa agar dalam melakukan aksi ujuk rasa itu dengan cara damai, tidak perlu bertindak anarkis sampai ada korban lagi. Walaupun, katanya, korban sekarang ini hanya terluka.

“Cukuplah anak saya, Yusuf Kardawi yang mati ditengah-tengah aksi demonstrasi itu. Jangan ada lagi seorang ibu yang harus kehilangan anak dalam aksi unjuk rasa seperti saya,” sedihnya.

“Saya mohon kepada adik-adik mahasiswa, kalau mau bersuara silahkan, asal jangan dengan anarkis. Saya tidak mau lagi ada korban,” tutupnya sembari menahan tangis. (RED)