Mayat Wanita Tanpa Busana Ditemukan di Hutan Wangi-Wangi

Wangi-Wangi, Sorot Sultra Sesosok mayat berjenis kelamin perempuan, yang diketahui bernama Wa Yati, (16) tahun, ditemukan dalam keadaan tanpa busana, dan dengan tangan terikat tali rafia di semak-semak hutan Desa Liya Togo, Kec. Wangi-Wangi Selatan, Kab. Wakatobi, Selasa (10/4/2018).
 
Wa Yati awalnya dikabarkan menghilang sejak Sabtu (7/4/2018), dimana korban saat itu meminta izin kepada kakak kandungnya bernama Wa Yani, untuk membayar tagihan  listrik di Desa Liya Bahari sekitar pukul 14.00 Wita.
 
Namun setelah satu hari berselang, atau pada Minggu (08/4/2018), korban tidak kunjung pulang ke rumah, sehingga sekitar pukul 14.30 Wita, Wa Yani akhirnya menyuruh Anton, untuk mengecek keberadaan korban di rumahnya yang ada di Pasar Sentral.
 
Wa Yani menuturkan, “Anton tidak berhasil menemukan adik saya di rumah, sehingga keluarga memutuskan untuk melanjutkan pencarian sekitar jam 18.30 Wita, dan akhirnya saya bersama suami, berhasil menemukan sepeda motor merek Yamaha Mio yang digunakan oleh korban, terparkir dan dalam kondisi tidak terkunci di bawah pohon beringin, sekitar pinggir jalan poros yang menghubungkan  Desa Matahora”.
 
“Setelah dua hari berselang, yakni pada hari Selasa (10/4/2018), sekitar jam 10.30 Wita, suami saya  menyampaikan bahwa adik saya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan dengan kondisi telanjang serta tangan terikat tali rafia di semak-semak hutan Desa Liya Togo, Kec. Wangi-Wangi Selatan, atau sekitar 1 KM dari lokasi ditemukannya sepeda motor yang digunakan oleh adik saya”.
Proses Evakuasi Mayat
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, untuk mengungkap lebih jauh penyebab kematian Wa Yati, yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan itu.
 
Hal ini dibenarkan oleh Kompol. dr. Mauluddin Mansyur, SH. MH. M.Kes. Sp.F, yang menyatakan bahwa, “Saat ini kami masih melakukan Visum terhadap Korban, dan sudah kami temukan adanya tanda-tanda kekerasan”. (RED)
Baca Juga :  Kegiatan HUT ke-7 SMSI Memperoleh Penghargaan MURI

Komentar