Tata Kelola Pasar di Kota Kendari Amburadul, Dipicu Penempatan Pejabatnya Tidak Sesuai Disiplin Ilmu

SOROTSULTRA.com, Kendari-Tata kelola pasar di Kota Kendari simpang siur. Alih-alih meningkatkan PAD justru berbanding terbalik. Padahal potensi pemasukan Pemkot Kendari sangat besar jika di kelola secara tepat dan profesional. Selasa (28/1). 

Salah satu kendalanya yakni rekruitmen pejabat kadis berikut jajaran dibawahnya kurang tepat, tidak sesuai kebutuhan sehingga hasil tidak seperti yang diharapkan.

Persoalan klasik ini harus menjadi perhatian bagi pejabat di Pemkot Kendari, dan menjadi pekerjaan rumah bagi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari terpilih masa bakti 2025-2030 mendatang.

Peran pasar begitu besar bagi semua kalangan masyarakat di kota Lulo. Perputaran ekonomi kelas bawah, menengah menjadi lokomotifnya. Keberlangsungan dan keberpihakan pemerintah menjadi taruhannya. Sampai kapan pengelolaan pasar amburadul?

Fungsi DPRD Kota Kendari sebagai lembaga pengawasan pun tidak dijalankan. Buktinya kondisi tata kelola pasar di Kota Kendari masih semrawut jauh dari kata layak.

Disisi lain, anggaran puluhan miliar dengan pola pinjaman/utang digelontorkan untuk pembangunan pasar Kota Lama, Lapulu, Baruga, dan Pasar Sentral Wua-wua. Namun serapan PAD-nya tidak maksimal. Sehingga jadi beban daerah.

Baca Juga :  Pemkot Kendari Siap Mendorong Industri Pengolahan Pangan di Daerah

Seperti yang dikeluhkan seorang pedagang di Pasar Baru, Wua-wua bernama Aco, ia menceritakan kondisi saat ini sangat sepi pengunjung, yang berdampak pada aktivitas jual beli.

“Sangat sepi, yang datang belanja di Pasar Baru, Wua-wua bisa dihitung jari. Kadang ada yang laku, kadang juga tidak ada sama sekali,” keluhnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/1/25).

Ia pun berharap kepada Pemkot Kendari segera buat langkah konkret agar Pasar Sentral Wua-wua bisa ramai seperti sedia kala.

“Semoga pihak-pihak terkait segera mewujudkan keinginan pedagang di Pasar Wua-wua,” harapnya.

Berbanding terbalik dengan pernyataan Anggota DPRD Kota Kendari La Ode Askar yang hanya menitikberatkan pada pemenuhan anggaran APBD sebagai solusi atas persoalan di pasar-pasar di Kota Kendari.

“Kalau masalah anggaran sebagai kendala sini kita bicarakan,” ungkapnya peka lalu.

Semestinya, keberadaan pasar-pasar menjadi sumber PAD jangka panjang, bukan menjadi tempat dihambur-hamburkan nya hasil PAD.  (RED)

Komentar