Terkendala Biaya, Korban KKB Asal Muna Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Kendari, Sorotsultra.com – Kejadian naas menimpa Jainuddin (47). Perantau asal Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit usai diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan jaya, Distrik Sugapa, Desa Bilogai, Provinsi Papua pada 15/8/2020.

Lasbar Alingkohan, SH., selaku kuasa hukum saat dikonfirmasi tim sorotsultra.com pada Senin, 21/9/2020, menjelaskan detail kejadian yang menimpa kliennya. Jainuddin yang pada hari itu tengah menjaga toko miliknya tiba-tiba didatangi oleh dua pemuda untuk meminta sebuah pulpen. Karena tidak menaruh curiga terhadap kedua pemuda tersebut, ia pun memberikan sebuah pulpen.

Berselang sekitar dua menit lanjut Lasbar, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang diarahkan kepada korban dan mengenai dada bagian kanannya. Pasca menjalankan aksinya, kedua pelaku langsung kabur meninggalkan TKP. “Alhamdulillah tembakan tersebut tidak sampai merenggut nyawa korban.”

Sang istri yang mendengar suara tembakan dari dalam rumah, bergegas keluar untuk memastikan apa yang terjadi. Betapa kagetnya dia mendapati sang suami sudah terkapar berlumuran darah, dan sang istri dalam keadaan panik berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

Baca Juga :  RY Diamankan Oleh Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Sultra, Karena Mengedarkan Kosmetik Ilegal

Lima menit kemudian, anak korban datang bersama rekannya untuk memberikan pertolongan dan langsung membawa sang ayah ke rumah sakit terdekat. Setelah satu malam dirawat, pihak rumah sakit akhirnya merujuk korban ke RSUD Nabire karena terkendala fasilitas.

Korban sempat dirawat selama 20 hari di RSUD Nabire, lalu dirujuk kembali ke RSUD. Wahidin Kota Makassar, namun karena kendala biaya, pasien memilih pulang ke kampung halaman di Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Berselang satu hari, luka di dada korban tiba-tiba mengeluarkan darah hingga mendapatkan perawatan kembali di RSUD Raha. Dari sana, Jainuddin pun dirujuk ke RS. Bhayangkara, dan berlanjut RS. Hermina Kendari.

“Alhamdulillah klien kami sudah dua hari menjalani perawatan di sana, namun pihak RS. Hermina Kendari berencana akan merujuk korban ke Makassar untuk menjalani operasi karena ada masalah pada pembuluh darah,” tutur Lasbar Alingkohan.

“Terkait akan dirujuknya korban ke Makassar inilah yang menjadi persoalan krusial, karena semua biaya sejak dari perawatan awal hingga saat ini, sepenuhnya ditanggung sendiri oleh klien kami,” paparnya.

Baca Juga :  Pesangon Tak Kunjung Dibayar, Karyawan PT. Sambas Mineral Mining Murka

“Untuk itu, pihak keluarga berharap kepada pihak pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kabupaten Muna untuk bersimpati kepada korban dalam meringankan beban biaya operasinya,” pintanya. (RED)

Berita Terkait