Zakaria Sidik Wafat di Makkah, Sarjono: Almarhum Seorang Wartawan yang Bersahaja

Kendari, Sorotsultra.com-Innalillahi wainailaihi rajiun. Semua yang tertinggal sisa kenangan. H. Zakaria Sidik kini telah pergi dalam misi sucinya saat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci bersama sang istri Hj. Yeni Kurniasari Tarsidi, Sabtu (1/7). 

Pria yang karib disapa Om Jek itu pergi untuk selamanya, setelah dikabarkan tiba-tiba mengalami pusing dan terjatuh dalam perjalanannya usai melempar jumrah atau lontar jumrah bersama sang istri di Kota Mina, Makkah, Kamis 29 Juni 2023 sekitar pukul 21.30 malam waktu setempat.

Kabar tersebut telah terkonfirmasi usai awak media ini mengkonfirmasi Alfan Primananda, putra sulung almarhum wartawan dan pecatur andalan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.

Alfan mengisahkan, usai terjatuh, dengan ditemani sang ibu, almarhum masih sempat menunggu jemputan ambulans hingga 2-3 jam lamanya untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat di wilayah timur Kota Mina. Namun, nyawa sang ayah tak tertolong lagi.

“Ambulans tiba, bapak telah tiada. Jenazah langsung dikebumikan setelah melalui prosesi sesuai syariat Islam. Almarhum dikebumikan di Makkah pada Kamis 29 Juni 2023 malam,” tutur Alfan, Jumat 30 Juni 2023.

Baca Juga :  Direktur Operasional PT. GKP: Seluruh Perizinan Kami Lengkap dan Punya Kontribusi Nyata Bagi Masyarakat Serta Daerah

Bagi Alfan dan keluarga, kepergian sang ayah yang kini berusia 59 tahun itu seperti telah memberikan sebuah isyarat. Pasalnya, sebelum pemberangkatan ke Tanah Suci, almarhum menyempatkan diri untuk menyapa para tetangga yang berada di Jalan Laute 3, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.

“Jika saya tak pulang anakku, mohon sampaikan maafku kepada seluruh teman-temanku dan selesaikan jika ada sangkutan apapun. Tapi segala yang berkaitan dengan utang saya, tidak ada,” kenang Alfan menyampaikan pesan almarhum.

Bakti 39 Tahun

Wartawan yang di kenal sederhana itu memulai kariernya pada tahun 1983 sebagai penyiar di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI). Suaranya yang khas dan humoris menjadi ciri Om Jek ketika mengudara.

Dedikasi di masa baktinya selama 39 tahun hingga pensiun pula di LPP RRI pada awal 2022 tak bisa dipungkiri. Almarhum bahkan sempat mengemban tugas sebagai Kepala Bidang Programa Siaran di LPP RRI dengan pangkat Pembina golongan IV/a.

Di PWI Sultra, wartawan senior itu juga menjadi panutan bagi rekan seprofesinya.

Baca Juga :  Pria Tenggelam di Dermaga Lakara Ditemukan

“Kita sangat kehilangan sosok yang bersahaja. Banyak hal yang kita petik dari beliau selama kita bersama,” ujar Ketua PWI Sultra, Sarjono.

Di mata Sarjono, almarhum yang juga merupakan mantan Ketua Dewan Kehormatan PWI Sultra itu adalah sosok yang mudah bergaul dan bisa menempatkan diri di mana saja walau berhadapan dengan rekan seprofesinya yang berumur lebih muda darinya.

“Kami akan lanjutkan perjuangan dan dedikasi beliau membesarkan PWI. Semoga segala perbuatan baik beliau menjadi amal jariyah, Aamiin,” kata Sarjono.

Hobi Catur

Selain dikenal sosok tauladan, Om Jek juga hobi bermain catur. Karena hobinya tersebut, pria kelahiran Kendari 1 Januari 1964 itu tercatat sudah beberapa kali mewakili PWI Sultra dalam kompetisi catur.

Tercatat, almarhum bersama pecatur, Mochammad Irwan yang juga adalah Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan PWI Sultra ikut meramaikan ajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) ke XIII di Malang Raya, Jawa Timur pada akhir November 2022 lalu.

Kabar meninggalnya Om Jek di Tanah Suci ini pun sampai juga ke rekan seprofesinya yang hobi catur se-nusantara.

Baca Juga :  Evakuasi Warga Terisolir Banjir Konut, Wujud Kemanunggalan TNI Kepada Rakyat

“Semoga diterima Iman Islamnya, diampuni semua dosanya, Aamiin Ya Rabbal Alamin. Selamat jalan saudaraku, meski hanya sesaat kita berjumpa, namun penuh kenangan, kamipun semua akan menyusul,” tulis Akmal, Kordinator Tim Catur PWI Jawa Barat dalam grup Porwanas Cabor Catur.

Muh Anas Makkarumpa, pecatur asal PWI Sulawesi Barat (Sulbar) ikut mendoakan almarhum yang meninggalkan satu istri dan dua putra tersebut.

“Ya Allah, curahkanlah ampunanMu Ya Rabb untuk almarhum, beliau orang baik. Hidupnya diwakafkan untuk kemaslahatan anak bangsa melalui tulisan dan rekan jejak semasa hidupnya. Terima amal kebaikannya hanya Engkau hambamu bermunajat Engkau Maha pemberi ampun. Ringankan beban keluarganya. SELAMAT jalan saudaraku. Engkau pergi menghadap Sang Khalik dengan membawa amal kebaikan serta idealisme dan integritasmu hingga ke liang Lahat. Alfatihah untukmu saudaraku Parepare mamuju menyapa. salam hormatku tiada bertepi,” tulis Anas yang disambut ucapan duka mendalam dari rekan-rekannya se-Indonesia. (RED)