Basis Data Kependudukan Manual ala Lurah Lahundape

Kendari, Sorotsultra.com- Basis data kependudukan di 13 RT se-Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, terus dimatangkan.

Terobosan ini digagas oleh Lurah Lahundape, Heri, S.Si., M.Si., yang bertujuan untuk memudahkan dalam memetakan persoalan warga di wilayahnya.

Ia menjelaskan secara gamblang saat dikonfirmasi di ruang kerjanya pada Kamis, 27/8/2020, bahwa basis data tersebut untuk memaksimalkan bank data yang selama ini masih dia anggap ada kekurangan.

“Basis data ini mengacu pada format kartu keluarga yang meliputi nama, No.KK, NIK, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, status pendidikan, pekerjaan dan usia. Khusus di kolom usia kita memakai rumus sehingga secara otomatis akan terinput,” paparnya.

Dalam Bank Data itu juga, status perkawinan, pendidikan dan pekerjaan menjadi hal paling penting dan pembeda. Selain itu, penggolongan usia didasarkan pada tanggal lahir sehingga bisa terlihat komposisi kepala keluarga beserta anggotanya secara akurat.

“Nantinya, pihak RT akan melihat jika ada perubahan data, semisal ada yang pindah domisili atau meninggal dunia, maka secara otomatis akan dilakukan pembaharuan, yang diperkuat melalui surat keterangan pindah domisili atau kematian, jadi data tersebut valid baik jika ada penambahan ataupun pengurangan,” ujar Heri.

Baca Juga :  Pedagang Kecil Ditindak Cepat, tapi Perusahaan yang Mengeruk Pasir Silika di Nambo Dibiarkan, Pemkot Kendari Tak Adil

Lalu dikatakan, “Saat ini, basis data baru kita adakan secara sistem manual, dan Insya Allah ke depannya akan kita integrasikan ke sistem digital. Dari 13 RT di Kel. Lahundape, data yang masuk sudah mencapai 90%, sisanya karena masih ada form yang belum diisi yakni nama ayah dan ibu.”

Menurutnya, ada satu hal yang paling urgensi dari basis data tersebut, yaitu mendeteksi warga yang belum memiliki pekerjaan, sehingga pihaknya bisa melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memecahkan persoalan itu.

“Kita juga bisa melakukan penggolongan dari stara pendidikan, misalnya kalau ada yang belum memiliki ijazah SD, SMP dan SMA, maka akan kita upayakan untuk dilakukan ujian paket A, B dan C,” pungkasnya. (RED)