Edukasi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, Sri Lestari Sulkarnain: Sampah Menjadi Tanggung Jawab Bersama

Kendari, Sorotsultra.comGuna menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, Tim Penggerak PKK Kota Kendari bersama perempuan di Kota Lulo mensosialisasikan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia. Dari program itu diharapkan bisa mendorong warga untuk peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Ketua TP PKK Kota Kendari Hj. Sri Lestari Sulkarnain menuturkan, penanganan masalah persampahan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan menjadi tanggung jawab bersama. Sehingga untuk penanganannya tidak hanya dimulai dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) melainkan dimulai dari tingkat lingkungan masyarakat.

“Program ini sangat baik. Masyarakat kita minta agar bijak mengelola sampahnya sendiri. Mulai dari memilah, memilih hingga pada akhirnya bisa memanfaatkan sampah menjadi sesuatu atau produk yang bernilai ekonomis,” Ungkap Sri Lestari, Rabu 14/4/2021.

Guna mensukseskan program tersebut, pihaknya mengandeng Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta kelompok peduli lingkungan Jars Foundation untuk melakukan pendampingan agar masyarakat bisa teredukasi tentang bagaimana cara mengelola sampah yang baik dan benar.

Sementara itu Kepala DLHK Kota Kendari, Sri Nismawati menyambut baik program tersebut. Menurutnya, program tersebut sangat positif dan bisa membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan persampahan di Kota Kendari.

Baca Juga :  Sulkarnain Berterima Kasih kepada Tamu dan Peserta HPS ke 39

Nismawati mengaku, produksi sampah di Kota Kendari sangat tinggi, bisa mencapai 260 ton per harinya. Hal ini menjadi kendala tersendiri. Apalagi jumlah tenaga kebersihan dan moda transportasi untuk menangani sampah jumlahnya sangat terbatas.

“Armada yang beroperasi saat ini hanya 38 unit. Namun kondisinya sudah tua dan sering rusak. Sementara untuk petugas sampahnya juga terbatas hanya sekitar 200 orang. Sehingga pengelolaan sampah berbasis masyarakat penting untuk dilakukan,” jelas Nismawati.

Ada empat poin yang menjadi fokus edukasi kepada warga terkait pengelolaan sampah berbasis masyarakat pertama, pemilahan sampah. Masyarakat diedukasi untuk memisahkan sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik) sehingga memudahkan untuk pengelolaannya.

Kedua, pengelolaan sampah. Pada tahap ini, masyarakat utamanya ibu rumah tangga termasuk kader PKK tingkat Kelurahan dan Kecamatan diedukasi cara mengelola sampah sehingga bisa menjadi produk bernilai ekonomis.

“Hal ini diharapkan sampah organik sudah tidak diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sehingga volume sampah akan berkurang,” kata Nismawati.

Ketiga, pengangkutan sampah. Masyarakat akan edukasi untuk tidak membuang sampahnya di tempat pembuangan sampah sementara melainkan menyampaikan kepada petugas yang nantinya akan menjemput sampah rumah tangga di pemukiman warga.

Baca Juga :  Otoritas Bandara Wilayah V Hasanuddin Makassara Menyelenggarakan Workshop KKOP Di Kota Kendari

“Masyarakat bisa berdiskusi berapa iuran untuk membayar jasa petugas yang akan mengangkut sampah. Dalam hal ini retribusi sampah yang ditarik oleh Pemerintah Kota Kendari akan dihilangkan,” tegas Nismawati.

Keempat, tabung sampah. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi dalam program ini setelah pemerintah sukses mengadakan bank sampah di setiap kecamatan, “Semua bisa berpartisipasi dalam program ini. Selain bisa mengurangi jumlah produksi sampah secara periodik, juga sangat baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat,” Pungkasnya. ((RED).