Kendari, Sorot Sultra – Musibah kembali menimpa PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), setelah kapal tanker KM STB 1500 (Sarana Tekhnik Bahari) bermuatan semen curah, dengan rute Makassar-PT. IMIP, tenggelam di Perairan Morowali, pada Kamis (26/4/2017), pukul 04.00 Wita.
Kejadian naas yang terjadi di wilayah sekitar 4 Nauticale Mile (NM) dari pelabuhan Jetty Morowali itu, membuat satu orang Anak Buah Kapal (ABK) KM Sarana Tekhnik Bahari yang bernama Agung, dinyatakan meninggal dunia, sedangkan 11 orang lainnya, yakni Capt John Heney, Albert Telaumbana, Nunang Kumar, Apud, Endang, Yusril, Andrean, Jualiang, Galan, Erik, dan Wawan, berhasil selamat dari musibah tersebut.
Sementara itu, keempat orang ABK bernama Karibian, Hapita Monrova, Muh. Hasan, dan Vigo, dikabarkan hilang dan langsung dilakukan proses pencarian oleh Tim Rescue Basarnas Kendari.
Kepala Basarnas Kendari, Djunaidi, S.Sos. MM., menuturkan, “Pada Kamis (26 April 2018), pukul 20.50, kami menerima informasi dari Kapolres Morowali, bahwa kapal KM STB 1500 (Sarana Tekhnik Bahari), tenggelam di perairan Morowali pada pukul 04.00 Wita”.
“Berdasarkan informasi tersebut, maka pada pukul 21.00 Wita, Tim Rescue Basarnas Kendari, diberangkatkan dengan menumpangi KN SAR Pacitan, dan tiba di Tempat Kejadian Musibah (TKM), pada pukul 03.00 Wita dini hari, dan langsung melakukan pencarian terhadap keempat korban yang dinyatakan hilang”.
“Pada Jum’at (27/4/2018), pukul 11.00 Wita, Tim berhasil menemukan tiga korban yang hilang dalam kondisi selamat, diantaranya Karibian (20 tahun), Juru mudi kapal yang bernama Hasan (24 tahun), dan seorang ABK yang bertugas sebagai oiler, bernama Vigo (20 tahun), sedangkan satu orang lainnya bernama Hapita Monrova, masih terus kami cari”. Bebernya.
Dalam pencarian korban kecelakaan kapal KM Sarana Tekhnik Bahari, Tim Rescue Basarnas Kendari dibantu oleh Anggota TNI AU HO, Pol Air dan Pos AL Morowali, PMI, AL Lanal Palu, Koramil Morowali, Kodam, PT. IMIP, serta Syahbandar Kolonodale. (RED)
Komentar