Otoritas Bandara Wilayah V Hasanuddin Makassara Menyelenggarakan Workshop KKOP Di Kota Kendari

Kendari. Sorot Sultra – Pihak Otoritas Bandara Wilayah V Hasanuddin Makassar, melakukan penyatuan persepsi bersama pemerintah daerah, serta pembenahan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) pada wilayah kerjanya, dengan menggelar workshop pada hari Kamis, 20/9/2018, bertempat di ruang Azalea 1, Lantai 1 Hotel Clarion, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Sebagai wujud kepedulian pemerintah, serta untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan penerbangan, pihak Otoritas Bandara khususnya pada wilayah V bersama pemerintah Provinsi, Kabupaten-Kota, serta Unit Pelayanan Bandar Udara (UPBU), perlu membuat satu pemahaman bersama tentang mekanisme penetapan KKOP.

“Perlu adanya sinkronisasi pemahaman tentang sistem keselamatan operasi penerbangan di Indonesia, sehingga kami secara rutin melakukan kegiatan workshop, dengan melibatkan pihak pemerintah daerah, dan UPBU, untuk melindungi penerbangan kita dari setiap kemungkinan gangguan yang akan muncul”, ungkap Agustono.

Diharapkan dengan melakukan workshop secara rutin, dapat mengetahui kedinamisan pembangunan serta perkembangan setiap Bandara, agar mampu membuat suatu rekayasa kawasan, sehingga kebebasan dari obstacle (hambatan), demi keselamatan pesawat yang beroperasi dilapangan terbang, dapat terjaga dengan baik.

Baca Juga :  Polres Kendari Berhasil Mengamankan 8 Tersangka Curanmor Dan Curnik, Dalam Operasi Sikat Anoa 2018

Lebih lanjut dijelaskan oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pengoperasian Bandar Udara (P2BU) Otoritas Bandara Wilayah V ini, “didalam melakukan penetapan suatu KKOP sebuah bandara, perlu berkoordinasi bersama pemerintah setempat, karena sangat berkaitan erat dengan fungsi tata ruang daerah, dimana pengembangan area bandara, mesti sejalan dengan kondisi keamanan wilayah sekitarnya”.

“Kalau stakeholder terkait tidak sinkron, kemungkinan bahaya kecelakaan pesawat udara tidak bisa kita hindarkan, maka perlu membentuk suatu integritas komite keamanan bandara, dengan membangun sebuah kesepemahaman, serta senantiasa menjaga hubungan lintas sektor, sehingga jika terjadi permasalahan dilapangan dapat segera diselesaikan secara terstruktur dan tepat”, diakhir penuturannya. (RED)

Komentar