Rumah Mewah Mantan Bupati Konawe Utara Digeledah KPK

Kendari, Sorot Sultra – Rumah mantan Bupati kabupaten Konawe Utara, Drs. Aswad Sulaiman, M.Si, yang beralamat di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Lalolara, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ini, didatangi oleh tim penyidik KPK pada hari Senin (02/10/2017).

Kedatangan tim KPK yang berjumlah 7 orang itu, untuk melakukan penggeledahan di kediaman mewah milik mantan Bupati Konut yang pernah menjabat pada periode 2011-2016.

Penggeledahan ini berlangsung tertutup bahkan awak media yang menunggu sejak lama, tidak bisa meminta keterangan ke salah satu orang pun penyidik yang berada di dalam rumah.

Sempat terlihat salah seorang tetangga yang diketahui bernama Iskandar, lari tergopoh-gopoh untuk memasuki rumah tersebut, namun saat dimintai keterangan oleh awak media, ia hanya menyampaikan, dirinya hanya diminta sebagai saksi atas penggeledahan yang dilakukan KPK di dalam rumah tersebut. “Saya Iskandar tetangganya Pak Aswad”, selanjutnya dia mengatakan, “saya hanya disuruh menyaksikan KPK penggeledahan.” sambil berlalu ke dalam rumah. 

Babinsa wilayah yang bernama Sertu Syahruddin saat melintas di depan rumah mantan Bupati Konut, kaget melihat kondisi depan rumah yang sudah dipenuhi beberapa masyarakat dan awak media. “Saya tidak tahu kalau ada kegiatan penggeledahan dari pihak KPK di rumah ini. Saya hanya sekedar lewat dan melihat banyak orang berkumpul makanya saya singgah.” ucapnya ketika dicecar pertanyaan oleh personil media, sambil mencoba mencari celah untuk melihat ke dalam rumah lewat sisi pagar.

Baca Juga :  Relawan Bangkit Sultra: Kami Hadir Untuk Misi Kemanusiaan Melawan Pandemi Covid-19

Begitu pula terhadap Ketua RT yang coba dikonfirmasi, saat terlihat di antara kumpulan masyarakat juga menyatakan sama sekali tidak tahu-menahu tentang penggeledahan ini. “Kami sama sekali tidak tahu kedatangan KPK. Kami pun ke sini setelah melihat berkumpulnya wartawan. Tak ada penyampaian sama sekali dari Pak Lurah”, Pungkas Hamzah.

Penggeledahan yang disinyalir dimulai sekitar pukul 12.00 Wita ini, berlangsung hingga pukul 16.30 Wita. Setelah selesai penggeladahan, tim KPK langsung beranjak pergi dari kediaman Aswad Sulaiman dengan menggunakan 5 unit mobil, dan berlalu di depan awak media tanpa memberi keterangan sama sekali. Kepala Kelurahan Lalolara, yang terlihat keluar dari rumah setelah tim KPK berlalu, langsung dimintai keterangan, dan tak bisa membeberkan banyak hal. “Silahkan konfirmasi ke tim penyidik KPK, karena itu bukan wewenang saya. Saya hanya mendampingi mereka sejak pukul 12.00 tadi.” Ujar Polingai, saat diberondong pertanyaan oleh awak media. (RED)

Komentar