Pemkot Kendari Akan Promosikan Kuliner Lokal Pada Peringatan HPS

Kendari, Sorotsultra.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), akan mempromosikan berbagai ragam pangan dan kuliner lokal di Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-39 yang akan diperingati pada Oktober mendatang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Nismawati, mengatakan HPS ke-39 akan dihadiri tamu dari 34 provinsi hingga tamu dari luar negeri dengan jumlah sekitar 15 ribu orang.

“Ini adalah momentum yang sangat baik untuk lebih memperkenalkan pangan lokal atau kuliner lokal yang kita milik agar bisa lebih dikenal luas ,” ungkapnya, Selasa, 3/9/2019.

Dikatakannya, pangan lokal yang akan dipromosikan pada peringatan HPS nanti adalah Sinonggi, Kambose, Kasuami dan Kabuto atau seringh disebut Sikkato.

“Pangan lokal ini semua terbuat dari bahan baku non beras yang merupakan pangan pokok leluhur masyarakat SUltra. Dan bahan bakunya melimpah di daerah ini,” katanya.

Untuk memaksimalkan promosi pangan lokal tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh rumah makan dan restoran yang ada di Kendari agar menyajikan menu lokal sebagai salah satu menu pilihan.

Baca Juga :  Salam Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Terus Lakukan Pencarian

“Sekitar 39 unit restoran dan 76 rumah makan yang skala besar sudah kami koordinasikan untuk menyiapkan menu lokal tersebut, sehingga bisa ditawarkan kepada setiap tamu untuk mencicipi menu khas Kendari atau Sultra tersebut,” bebernya.

Sinonggi adalah makanan pokok Suku Tolaki yang terbuat dari pati sari sagu. Di Sulawesi Selatan, masakan yang serupa dikenal dengan nama kapurung dan di Kepulauan Maluku disebut papeda.

Selanjutnya, Kambuse/kambose adalah salah satu makanan pokok masyarakat Kabupaten Muna. Makanan tradisional ini terbuat dari biji jagung biasa (jagung putih) yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat Muna.

Sedangkan, Kasuami merupakan makanan tradisional khas asal Kabupaten Wakatobi yang terbuat dari ubi kayu atau singkong yang dihaluskan dan dikukus kemudian dibuat menyerupai kerucut atau tumpeng.

Terakhir yaitu Kabuto, merupakan salah satu makanan khas masyarakat Muna. Panganan tradisional ini berbahan dasar ketela pohon (ubi kayu). (RED)