Konsel, Sorotsultra.com-Kepala Desa Tetesingi Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) diduga melakukan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) warganya.
Salah seorang warga Desa Tetesingi inisial M menjelaskan, sebanyak 80 orang warga termasuk dirinya yang dipotong BLT DD nya oleh Kepala Desa Tetesingi.
“Pemotongan BLT DD oleh Kades Tetesingi telah dilakukan sejak tahap 1 hingga tahap 3 tahun 2022. Ada 80 warga yang menerima BLT sebesar Rp 900.000, lalu kemudian dilakukan pemotongan oleh kepala desa sebanyak Rp 100.000 dengan dalih untuk pembeli bensin, ujarnya.
“Saya juga tidak mengerti dengan alasan seperti itu, kalaupun mau beli bensin kenapa harus dilakukan pemotongan sebanyak itu, dan pemotongan itu dilakukan oleh kepala desa di rumahnya,” keluhnya.
Sementara, lanjut M, kondisi saat ini nilai uang Rp100 ribu sangat besar nilainya. Ia pun sangat menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Tetesingi. Seyogyanya sebagai pemerintah desa bisa mengerti dengan keadaan masyarakatnya.
“Uang seratus ribu bagi kami nilainya sangat besar. Apalagi tahun kemarin ada Covid-19 dan tahun ini BBM naik,” ungkapnya.
Kepala Desa Tetesingi Ahmad Yani, S.Sos saat dikonfirmasi Sorotsultra.com via WhatsApp Jumat, 28/10/2022 mengatakan, dirinya tidak pernah melakukan pemotongan BLT warga.
“Penyaluran dana BLT DD dilakukan secara transparan dan diserahkan langsung kepada masyarakat penerima sebesar Rp 900.000. Saya perlu luruskan persoalan ini supaya tidak membuat gaduh, jadi tidak ada pemotongan sama sekali, karena dalam setiap penyaluran BLT DD kami senantiasa berkoordinasi dengan pihak kecamatan dalam hal ini pak camat untuk dilakukan pembagian BLT,” katanya.
Ia pun menegaskan, tudingan kepada dirinya itu diduga ada muatan kepentingan pribadi.
“Sebentar lagi akan digelar pemilihan kepala desa. Mungkin yang mengatakan saya melakukan pemotongan BLT DD ada kepentingan pribadi. Bagaimana mungkin saya melakukan pemotongan BLT DD sementara setiap penyaluran BLT dihadiri Camat, Kapolsek, Ketua BPD, Kasi Dinas PMD Konsel dan pendamping,” kata Ahmad Yani mengaku heran. (RED)