Sultra Melalui Bandara Haluoleo Kendari Sudah Bisa Melakukan Ekspor

Konsel, Sorot Sultra – Terobosan baru Bandara Haluoleo Kendari, bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan ekspor langsung hasil perikanan ‘perdana’ melalui terminal cargo Bandara Haluoleo kendari, Jumat, 18/05/2018.

Pemprov Sultra berkomitmen untuk memajukan ekspor daerah, baik itu dari sektor perikanan, pertanian, maupun perkebunan, karena dianggap ketiga komoditi ini menjadi andalan untuk bersaing di pasar global, namun hal ini tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, maka otorisasi Bandara Haluoleo Kendari menjawab dengan membuat terobosan brilian dalam memajukan para pelaku usaha untuk bisa melebarkan sayap bisnisnya hingga ke mancanegara.

Kepala Bandar Udara Haluoleo Kendari, Rudi Richardo. P, SH. MH, saat ditemui di sela acara peresmian mengatakan, “Pada tahun 2017, terminal cargo kita baru mampu melakukan pengiriman barang sebanyak 12 Ton per hari, namun setelah kami melakukan perbaikan dan peningkatan pelayanan, maka diawal tahun ini kita sudah dapat meningkatkan pengiriman hingga 23 ton per hari”.

Ia pun menambahkan, “Hari ini Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, ekspor langsung  perdana dari Kendari, bisa terwujud, ini patut kita apresiasi atas pencapaian yang telah diraih, hal ini tidak lepas dari kerjasama dengan instansi terkait, baik itu Pemprov Sultra, Bea Cukai, serta Balai Karantina Perikanan yang telah bekerja keras tanpa pamrih untuk memajukan ekonomi Daerah hingga ke Mancanegara melalui Bandara Haluoleo Kendari”.

Baca Juga :  BIMO Kendari Peringati Hari Pahlawan Dengan Kegiatan Donor Darah

Pernyataan senada juga turut diungkapkan oleh Plt. Sekretaris Derah (Sekda)Provinsi Sultra, Hj. Isma, M.Si, bahwa, “Sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan, masih menjadi andalan Daerah Kita, namun disisi lain sangat kita sayangkan, mengenai daya saing dipasar ekspor belum signifikan, hal ini turut mempengaruhi baik dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), maupun sisi Kesejahteraan para pelaku usaha dibidang ini, penyebabnya karena masih didominasi oleh kegiatan ekspor secara tidak langsung”.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), khusus untuk komoditi perikanan, volume ekspor langsung kita berada di kisaran 49,5 Ton, sedangkan volume ekspor tidak langsung sebesar 1.987,37 Ton, ‘Nah’ kalau di rata-ratakan hanya mencapai 2 persen untuk kegiatan ekspor secara langsung”.

“Sungguh sangat disayangkan sekali, dimana kita memiliki sumber daya perikanan dan pertanian yang besar dengan kualitas sangat baik, maka Saya berharap acara peluncuran ekspor langsung perdana kepiting bakau ke singapura melalui terminal cargo Bandara Haluoleo Kendari hari ini, bisa meningkatkan volume ekspor langsung, sehingga mampu memberikan manfaat terhadap nilai jual yang lebih besar, pangsa pasar yang lebih luas, serta penguatan brand produk lokal asli Sultra di pasar Internasional”. Pungkasnya. (RED)

Komentar